Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Generasi Z Tersandung di Gerbang Karier, Tantangan Menembus Pasar Kerja

17 Oktober 2024   15:10 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:21 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | wutwhanfoto via Kompas.com

Lulusan Baru Mau Kerja Apa dan di Mana?

Dilansir dari situs resmi UIN Raden Fatah Palembang, jumlah mahasiswa di satu jurusan saja, yaitu S1 Pendidikan Agama Islam di UIN Raden Fatah Palembang, tahun ini mencapai 1.682 orang. Jika dibagi rata ke dalam 8 semester (maksimal waktu kuliah), hasilnya sekitar 210,25 mahasiswa per semester. Ini berarti, ada sekitar 210 mahasiswa yang saat ini berada di semester akhir dan dalam waktu dekat akan mengikuti wisuda.

Setelah lulus, mereka semua akan bersaing untuk melamar pekerjaan sebagai guru agama. Dengan jumlah lulusan yang cukup besar ini, persaingan untuk mendapatkan posisi sebagai guru agama tentu akan semakin ketat. 

Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh para lulusan baru dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka, terutama di bidang yang semakin spesifik seperti pendidikan agama.

Jangan dulu berpikir soal bersaing dengan lulusan dari jurusan lain, karena dengan sesama jurusan pun persaingannya sudah sangat ketat. Setiap sekolah hanya membutuhkan 1 Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) untuk sekolah kecil, dan mungkin 4 orang untuk sekolah besar. Namun, di banyak sekolah, jumlah guru agama sudah terpenuhi.

Ingin mencoba menjadi guru honorer? Itu pun sulit, karena saat ini sekolah dilarang menerima guru honorer baru, sebelum program pengangkatan guru honorer menjadi PPPK atau ASN selesai. Situasi ini membuat peluang lulusan baru semakin terbatas, bahkan sebelum mereka bersaing di dunia kerja yang lebih luas. Ini menjadi tantangan besar bagi para calon guru agama yang baru saja menyelesaikan pendidikannya.

Itu baru dari satu UIN di Palembang, bayangkan jika kita melihat jumlah UIN dan IAIN di seluruh Indonesia. Belum lagi ditambah dengan perguruan tinggi agama Islam lainnya yang juga meluluskan ribuan mahasiswa setiap tahunnya.

Betapa ketatnya persaingan untuk menjadi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Selain itu, lulusan dari jurusan lain seperti Usuluddin atau PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) juga bisa mengambil posisi yang sama, semakin memperketat persaingan di lapangan kerja.

Kondisi ini membuat peluang bagi lulusan PAI semakin sempit, dengan jumlah pelamar yang terus meningkat, tetapi posisi yang tersedia terbatas. Tantangan untuk mendapatkan pekerjaan di bidang ini tidak hanya datang dari banyaknya lulusan, tetapi juga dari lintas jurusan yang turut bersaing di sektor yang sama.

Itu baru satu jurusan, bagaimana dengan jurusan-jurusan lainnya? Kondisinya pun tidak jauh berbeda. 

Sama halnya, banyak lulusan dari berbagai jurusan yang menghadapi situasi serupa. Akibatnya, jumlah pengangguran dengan latar belakang pendidikan sarjana semakin meningkat. Kini, pengangguran tidak lagi hanya didominasi oleh lulusan SLTP dan SLTA, melainkan juga oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun