Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Malam yang Penuh Semangat di Pertemuan ke-10 KBMN PGRI Gelombang 31

23 Mei 2024   06:22 Diperbarui: 23 Mei 2024   06:26 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Download sari Flyer Grup WA KBMN PGRI Gel. 31

Malam Yang Penuh Semangat di Pertemuan Ke-10 KBMN PGRI Gelombang 31

Moderator malam ini, Sigid Purwo Nugroho, membuka pertemuan ke-10 KBMN PGRI Gelombang 31 dengan penuh semangat. Beliau menyapa para peserta dengan hangat dan memperkenalkan diri serta Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I., narasumber hebat yang akan mengisi acara malam itu.

"Saya Sigid Purwo Nugroho," kata Moderator. "Malam ini, saya berkesempatan memandu acara dengan narasumber luar biasa, Prof. Dr. Ngainun Naim. Beliau akan mengupas tuntas materi 'Menulis Itu Mudah' selama dua jam ke depan."

Sebelum menyelami dunia literasi bersama narasumber, Moderator mengajak para peserta untuk memanjatkan doa. Doa dihaturkan menurut keyakinan masing-masing, memohon kelancaran dan kemudahan dalam berkarya melalui tulisan.

Suasana hening menyelimuti ruang virtual saat doa dipanjatkan. Hati-hati para peserta tertuju pada satu tujuan: meningkatkan kemampuan menulis dan berkarya.

Setelah doa selesai, Moderator kembali menyapa para peserta dan menjelaskan susunan acara malam itu, yakni Pembukaan, Pemaparan materi oleh Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I., Sesi tanya jawab, dan Penutup.

Sang moderator mengingatkan agar menyiapkan gawai, kopi atau teh hangat, dan cemilan ringan untuk menemani malam literasi yang penuh inspirasi! Dan memastikan juga keadaan rumah sudah tenang dan kondusif agar fokus dalam mengikuti acara.

Moderator melanjutkan, Sobat pegiat literasi, mari sejenak merenungkan apa yang terlintas di benak saat mendengar kata "menulis". Kata-kata bijak dari para penulis ternama dan tokoh besar pun terngiang di telinga:

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak." - Ali bin Abi Thalib.

"Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal di atas segalanya: banyak membaca dan banyak menulis." - Stephen King.

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." - Pramoedya Ananta Toer.

Malam ini, Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I., akan mengupas tuntas materi tentang menulis dan membimbing kita dalam menjelajahi dunia literasi yang penuh keajaiban.

Siap untuk menjelajahi dunia literasi bersama Prof. Dr. Ngainun Naim? Mari kita dengarkan dengan penuh antusiasme dan bersiaplah untuk menuangkan ide-ide kreatif melalui tulisan!

Bapak Ngainun Naim adalah seorang pakar di bidangnya dengan segudang prestasi. Beliau menyampaikan materinya dengan runtut dan teliti, sehingga mudah dipahami oleh para hadirin.

Tema malam ini, "Menulis Itu Mudah", memang menarik. Namun, perlu diingat bahwa kemudahan ini tidak berlaku untuk semua orang. Bagi yang terbiasa menulis, mungkin terasa mudah. Tapi bagi pemula, kata "mudah" ini perlu dipertimbangkan.

Menurut Prof. Ngainun, ada tiga cara mudah untuk memulai menulis:

1. Menulis tentang pengalaman pribadi.

Kita semua memiliki banyak pengalaman yang bisa diceritakan. Tinggal tuangkan saja dalam bentuk tulisan. Contohnya, buku Ngainun yang berisi catatan perjalanannya selama 11 hari di Brunei Darussalam.

2. Menulis tentang apa yang dibaca.

Bentuknya bisa berupa resensi buku. Ngainun sendiri telah banyak menulis resensi buku. Kita bisa belajar dari contoh resensi di

https://ngainun-naim.blogspot.com/search/label/RESENSI%20BUKU.

3. Menulis tentang orang-orang di sekitar.

Bisa tentang orang tua, guru, tetangga, atau siapa saja yang menarik. Contohnya, tulisan Prof. Ngainun tentang gurunya di https://www.spirit-literasi.id/2024/03/role-model.html dan tentang ayahnya di bukunya bersama adik-adiknya.

Selain ketiga cara di atas, tentu masih banyak tema lain yang bisa ditulis.

 

Bagaimana strateginya?

Prof. Ngainun membagikan beberapa tips:

  • Menulis di pagi hari. Saat tubuh masih segar dan otak belum lelah.
  • Bermental proses. Menulis butuh waktu dan latihan. Jangan instan.
  • Menulis sedikit demi sedikit. Ngainun punya kebiasaan "ngemil" menulis, yaitu menulis 2-3 paragraf sekali duduk.
  • Sabar menjalani proses. Hambatan pasti ada. Teruslah berlatih dan ide akan datang. Contohnya, Prof. Ngainun bisa menulis setelah mendengarkan khotbah Jumat.

Menulis memang mudah, tapi butuh latihan dan ketekunan. Dengan tips-tips dari Prof. Ngainun Naim, semoga kita semua bisa menjadi penulis yang handal.

Sesi Tanya Jawab yang Semarak

Bapak Moderator kemudian memimpin sesi tanya jawab dengan penuh semangat.

"Bapak/Ibu, saat ini kita memasuki sesi tanya jawab. Silahkan pertanyaan khususnya yang menyangkut topik materi malam ini dapat disampaikan ke nomor WA: 085320068006 dengan format: nama, asal kota, dan pertanyaan."

Seperti biasa, begitu sesi tanya dibuka, laksana air dalam pipa yang dibuka kerannya pertanyaan pun langsung keluar dengan derasnya.

Para hadirin berlomba-lomba untuk menyampaikan pertanyaan mereka kepada Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat beragam dan menarik, menunjukkan antusiasme dan keingintahuan para hadirin terhadap materi yang disampaikan.

Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I. menjawab setiap pertanyaan dengan sabar dan detail, memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami. Beliau juga memberikan contoh-contoh konkret untuk membantu para hadirin memahami lebih baik.

Salah satu contoh pertanyaan dari Umi Kulsum (Kebumen)

Jujur saja saya sangat menikmati materi malam ini terasa menyentuh banget di hati, benak pikiran jadi bangkit. Dari materi istilahnya ngemil menarik sekali Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan. Saya sering mengalami hambatan selama ngemil juga Prof. Tapi ga tahu bagaimana solusinya 

Pertanyaan saya: Pernahkah Prof. mengalami hambatan? Kapan dan bagaimana solusinya dalam menghadapi hambatan tersebut?

Bapak Ngainun Naim menjawabnya sebagai berikut

Terima kasih Mbak/Bu Umi Kulsum. Tentu saja saya sering mengalami hambatan. Sebabnya banyak. Misalnya, kesibukan yang tinggi. Bisa juga karena macet. Saya selalu berusaha membangun kesadaran diri bahwa bisa menulis itu anugrah hidup yang harus disyukuri. Caranya ya dengan menulis itu sendiri. Karena itu ketika macet, saya berusaha mengurainya. Bisa dengan membaca Al-Qur'an. Bisa juga dengan cara-cara lainnya. Meskipun tidak selalu mudah, biasanya akan ditemukan solusi untuk mengatasi hambatan yang ada. Asal ada kemauan, Insyaallah ada jalan. Where there is a will, there is a way.

Sesi tanya jawab berlangsung dengan sangat interaktif dan bermanfaat. Para hadirin sangat puas dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun