Para hadirin berlomba-lomba untuk menyampaikan pertanyaan mereka kepada Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I.. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sangat beragam dan menarik, menunjukkan antusiasme dan keingintahuan para hadirin terhadap materi yang disampaikan.
Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I. menjawab setiap pertanyaan dengan sabar dan detail, memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami. Beliau juga memberikan contoh-contoh konkret untuk membantu para hadirin memahami lebih baik.
Salah satu contoh pertanyaan dari Umi Kulsum (Kebumen)
Jujur saja saya sangat menikmati materi malam ini terasa menyentuh banget di hati, benak pikiran jadi bangkit. Dari materi istilahnya ngemil menarik sekali Banyak orang ingin menjadi penulis tetapi tidak tahan dengan hambatan. Saya sering mengalami hambatan selama ngemil juga Prof. Tapi ga tahu bagaimana solusinyaÂ
Pertanyaan saya: Pernahkah Prof. mengalami hambatan? Kapan dan bagaimana solusinya dalam menghadapi hambatan tersebut?
Bapak Ngainun Naim menjawabnya sebagai berikut
Terima kasih Mbak/Bu Umi Kulsum. Tentu saja saya sering mengalami hambatan. Sebabnya banyak. Misalnya, kesibukan yang tinggi. Bisa juga karena macet. Saya selalu berusaha membangun kesadaran diri bahwa bisa menulis itu anugrah hidup yang harus disyukuri. Caranya ya dengan menulis itu sendiri. Karena itu ketika macet, saya berusaha mengurainya. Bisa dengan membaca Al-Qur'an. Bisa juga dengan cara-cara lainnya. Meskipun tidak selalu mudah, biasanya akan ditemukan solusi untuk mengatasi hambatan yang ada. Asal ada kemauan, Insyaallah ada jalan. Where there is a will, there is a way.
Sesi tanya jawab berlangsung dengan sangat interaktif dan bermanfaat. Para hadirin sangat puas dengan jawaban-jawaban yang diberikan oleh Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H