Mohon tunggu...
ASEP NURDIN TOHA
ASEP NURDIN TOHA Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah Kota Bekasi

Penulis , Asep Nurdin Toha, S. Pd SD , Kepala Sekolah , Kota Bekasi Aktif :Guru Penggerak , Pengajar Praktik , Kelompok Kerja guru, Organisasi PGRI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Catatan Lokakarya 1- Angkatan X

7 Mei 2024   05:16 Diperbarui: 7 Mei 2024   12:07 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENGEMBANGAN KOMUNITAS PRAKTISI

PP -ASEP NURDIN TOHA ( Kelas 10.139.JABAR.UMI FADHILAH )

Program Guru Penggerak adalah suatu wadah yang disediakan oleh pemerintah, agar guru-guru di negeri ini berada dalam sebuah komunitas belajar. Ini bukanlah program asal jadi,namun sudah direncanakan dengan matang dan pendidikan yang berbasis di area kerja.

Ada 4 kompetensi yang harus dipahami,dimaknai,dan diimplementasikan oleh Calon Guru Penggerak (CGP) pada kegiatan lokakarya 1 ini.

 Keempat kompetensi tersebut adalah:

Peserta dapat merefleksikan peran, nilai, serta kompetensi guru penggerak sebagai pemimpin

pembelajaran.

Peserta dapat memahami pengertian dan arti penting komunitas praktisi.

Peserta dapat memetakan komunitas praktisi di daerahnya.

Peserta dapat merefleksikan peran guru penggerak di dalam komunitas praktisi.

Peserta dapat memahami optimalisasi dampak komunitas di satuan pendidikan..

Diharapkan  kompetensi tersebut sudah melekat dan bisa  diimplementasikan oleh CGP.

PESERTA

Tempat pelaksanaan LOkakarya 1 berada di SD SANTA MARIA MONICA , sebuah sekolah SD swasta yang yang lokasinya berada di Jl.karang Satria No.1, Kota Bekasi.

Peserta dalam Lokakarya 1, adalah gabungan tiga PP ( PP Asep Nurdin Toha, PP Meliyana, PP Siti Masitoh ) dalam satu kelas ada 18 CGP,  Semua berada pada jenjang pendidikan  berbeda yang terdiri dari SD,SMP dan SMA diwilayah Kota Bekasi .

Inilah salah satu keistimewaan pendidikan calon guru penggerak. Baik CGP dan PP akan mengalami pembelajaran dan tantangan dari tingkat pendidikan yang berbeda ini.Tentu saja berbagai pengalaman,berbagai ide,dan berbagai karakter merupakan sumber belajar bagi CGP dan PP.

Bagi pengajar praktik sendiri keberagaman CGP dalam satu kelas adalah tantangan terbesar . Tentu saja PP dituntut untuk mampu mengorganisir kelas yang beragam lebih baik.Mengupayakan agar kelas tetap sinergis,interaktif,partisipatif dari pagi sampai sore.

Di lokakarya 1 saja ,para CGP dan PP sudah terhubung dan terkoneksi ke banyak jejaring. Saling kenal,saling support,dan saling berbagi praktik baik dalam pembelajaran. Baik sesama CGP, dan CGP dengan PP.

AKTIFITAS PEMBELAJARAN.

Hal istimewa dari pendidikan calon guru penggerak ini adalah:CGP didorong terus untuk bekerja dalam satu team, mengungkapkan ide-ide,dan didorong terus agar mampu berkomunikasi. Tidak ada lagi malu berbicara di depan umum. Sehingga dengan memiliki kompetensi,maka kepercayaan diri akan semakin meningkat.

Pendidikan guru penggerak menuntun agar CGP mampu mandiri dalam mengerjakan tugas-tugasnya sebagai guru. Mau tidak mau kompetensi dibidang lain mensupport tugasnya sebagai guru juga harus ditingkatkan. Misalnya:pemanfaatan IT dalam pembelajaran, dan literasi dalam berbagai bidang.

Saat belajar di pendidikan calon guru penggerak,baik secara sinkronous dan asinkronous, CGP juga dituntut untuk membaca lebih banyak,menulis lebih banyak,menganalisis berbagai permasalahan pendidikan lebih banyak, dan menarik kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari.

Yang terpenting lagi dan paling luar biasa dalam kegiatan ini, CGP dituntun agar menjadi guru yang reflektif. Baik reflektif terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan di kelas,maupun reflektif terhadap tugas-tugas lain yang dikerjakan. Apapun yang dikerjakan hendaknya terencana,terlaksana,terukur,hasil yang baik ,dan reflektif. Dan yang terpenting ada feedback.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh utusan dari BBGP JABAR  beserta team, dan dari Dinas Pendidikan kota Bekasi . Lokakarya 1 dibuka oleh Kabid GTK Dinas Pendiidkan Kota Bekasi.

Aktifitas  berkenalan,ice breaker, dan menyampaikan tujuan ,dan agenda lokakarya,membuat kesepakatan kelas,kami memulai kegiatan dan melaksanakan sesi demi sesi dengan baik.

PRODUK YANG DIHASILKAN 

Sesi pengembangan diri mengarahkan CGP untuk menyadari pentingnya melakukan pengembangan diri bagi guru. Kegiatan dimulai dengan menuliskan kondisi ideal guru penggerak itu seperti apa. Kemudian CGP diarahkan untuk mengidentifikasi dirinya sendiri,apakah mereka sudah memiliki kondisi ideal tersebut. Apakah ada persamaan atau perbedaan antara kondisi ideal dan kondisi yang sudah mereka miliki.

Disini CGP diajak untuk merefleksi diri . Refleksi pertama adalah:peristiwa, disini setiap peserta dituntut berbicara, apa yang telah sama/berbeda antara kondisi ideal dan kondisi yang mereka miliki. Refleksi kedua,CGP mengungkapkan perasaan mereka jika ada yang sama/berbeda.Refleksi ketiga,CGP diarahkan untuk mengambil pembelajaran, dan refleksi keempat adalah apa penerapan ke depan yang akan dilakukan.

Kesimpulan pada sesi pengembangan diri ini adalah:CGP menemukan pentingnya pengembangan diri bagi CGP,karena salah satu kompetensi guru penggerak,yaitu: mengembangkan diri dan orang lain.

Sesi selanjutnya adalah diskusi kelompok. Saat diskusi ini saya amati peserta bersemangat untuk menggali lebih banyak tentang kompetensi sebagai guru penggerak. Agar kegiatan berjalan dengan baik,CGP dibagi menjadi 4 kelompok. Alasan 4 kelompok karena kompetensi CGP yang akan dibahas ada 4. Jadi masing-masing kelompok akan membahas satu kompetensi. Hasil diskusi dituangkan dalam media presentasi.

Setelah diskusi selesai dilanjutkan dengan presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.Kelompok lainnya menanggapi jika ada yang perlu dielaborasi lebih dalam.

Diskusi menjadi hidup,karena diantara CGP ada yang menjadi wakil kepala sekolah. Artinya mereka sudah boleh dikatakan berpengalaman dalam kompetensi ke-3 dan ke-4 dalam hal memanajemen sekolah dan melakukan pengembangan sekolah. Sehingga saat pembahasan kompetensi ke 3 dan 4 suasana diskusi lebih hangat dan CGP beserta PP banyak mendapatkan ide-ide cemerlang. Karena rata-rata CGP dan PP adalah guru-guru muda.

KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Banyak hal lain yang dibahas untuk setiap kompetensi sebagai guru penggerak. Setelah dua sesi presentasi saya belum mendengar dari CGP tentang kompetensi memimpin pembelajaran. Karena ini adalah tugas pokok sebagai guru. Saya berserta rekan PP mendorong agar CGP sudah memilki ide-ide praktik baik dalam pembelajaran,khususnya penerapan merdeka belajar optimalisasi dampak komunitas di satuan pendidikan.

Calon Guru Penggerak diharapkan dalam lokakarya ke 1 ini

Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan peran, nilai, serta kompetensi guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran.

Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan pengertian dan arti penting komunitas praktisi.

Calon Guru Penggerak dapat membuat pemetaan komunitas praktisi di daerahnya.

Calon Guru Penggerak dapat mendeskripsikan peran guru penggerak di dalam komunitas praktisi.

Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan 3 Ide Besar untuk optimalisasi dampak komunitas praktisi disatuan pendidikan.

KESIMPULAN DAN REFLEKSI 

Sesi akhir setelah CGP melakukan penilaian diri,evaluasi diri, maka CGP kami arahkan untuk membuat rencana aksi tiga bulan ke depan. apa yang sudah dibuat dibagikan dan diceritakan ke beberapa teman CGP yang ada di kelas tersebut.

Tak terasa sesi demi sesi usai dibahas,terakhir setiap peserta melakukan refleksi terjadap apa yang sudah mereka lakukan dari pagi hingga sore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun