Mohon tunggu...
ASEP FATULLAH
ASEP FATULLAH Mohon Tunggu... Guru - GURU

OLAH RAGA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

20 Februari 2024   14:40 Diperbarui: 20 Februari 2024   16:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Teknik Pemesinan Kelas XII SMKN 1 Patrol

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan akan terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan di dunia kerja. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15 mengatakan bahwa, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Hal tersebut mendorong lembaga pendidikan untuk terus berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dan proses pendidikan, sehingga perlu dicari strategi pencapaian kualitas di lembaga pendidikan. Pendidikan kejuruan merupakan salah satu jenis pendidikan dalam system pendidikan nasional terkait dengan perkembangan jenis pekerjaan dan profesi serta sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Tujuan utama dilaksanakannya pendidikan kejuruan yakni mempersiapkan peserta didik agar dapat bekerja di masyarakat maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi yang memenuhi syarat.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada semester ganjil di SMK Negeri 1 Patrol, bahwa peserta didik seringkali menunjukkan perilaku bosan ketika mengikuti pelajaran. Hal ini dapat diketahui dari adanya peserta didik yang mengantuk atau berbicara dengan temannya selama pembelajaran berlangsung. Banyaknya peserta didik yang belum tuntas dari 20 peserta didik hanya 4>75 dan peserta didik yang memperoleh nilai kurang tuntas 16<75 peserta didik yang menguasai materi pelajaran dengan memperoleh nilai 75 ke atas, peserta didik tersebut dianggap sudah tuntas sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai 75 ke bawah dianggap belum tuntas. Berdasarkan data di atas, peserta didik dikatakan tuntas hasil belajarnya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 dan ketuntasan 75%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman sebagian besar peserta didik terhadap materi pokok masih rendah atau belum tuntas, pembawaan metode dalam pembelajaran masih kurang tepat, serta kualitas proses pembelajaran masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah pengaruh penerapan model project based learning terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran teknik pemesinan kelas XII SMK Negeri 1 Patrol.

Kajian Pustaka

  • Kajian Teori
  • Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang dapat diamati secara langsung maupun yang tidak dapat diamati secara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai, dan sikap.

  • Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang berfungsi sebagai jembatan penghubung antara siswa dan guru, dan juga sebagai strategi mengajar yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam proses belajar mengajar.

  • Model pembelajaran project based learning

Model project based learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam dalam mengumpulkan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya (Majid, 2015:162).

  • Lembar Kerja

Lembar kerja atau jobsheet adalah lembar kerja yang memiliki gambar kerja sebagai materi yang akan di praktikkan dan dilengkapi langkah-langkah kerja operasional serta adanya lembar evaluasi hasil praktik peserta didik.

Metode Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Suharsimi Arikunto (2009:03) menyatakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Selanjutnya dibawah ini akan diuraikan gambaran mengenai kegiatan yang dilakukan dalam masing-masing siklus sebagai berikut:

  • Gambaran umum siklus I
  • Perencanaan Pembelajaran
  • Merencanakan waktu pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan
  • Mempersiapkan tempat pelaksanaan pembelajaran teknik pemesinan
  • Mempersiapkan materi, media, dan alat-alat yang digunakan untuk pembelajaran
  • Menyusun perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran teknik pemesinan
  • Mempersiapkan lembar penilaian untuk menilai hasil praktik peserta didik pada mata pelajaran teknik pemesinan.
  • Tindakan (Acting)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Tahap pelaksanaan dalam pembelajaran project based learning ini meliputi:

  • Tahap Pendahuluan

Tindakan yang dilaksanakan guru pada tahap pendahuluan adalah sebagai berikut:

  • Guru membuka pelajaran dengan kegiatan pembukaan
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
  • Guru menyampaikan garis besar dari materi pelajaran kepada peserta didik
  • Tahap Pembelajaran

Tahap pembelajaran dilaksanakan berdasarkan tiga tahap pembelajaran berbasis proyek (project based learning) menurut Doppelt (2005:15) menyatakan tahap tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tahap awal membuat rumusan masalah untuk mendesain tujuan sesuai dengan tema proyek yang akan dilakukan
  • Tahap kedua yaitu kegiatan merancang proyek (alternatif pemecahan masalah dan memilih solusi yang tepat)
  • Tahap ketiga yaitu tahap akhir (tahap pelaksanaan dan evaluasi)
  • Tahap Penutup

Pada tahap penutup, guru mengajak peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pembelajaran secara bersama-sama. Guru kemudian menutup pelajaran.

Observasi

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Observasi merupakan upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan dalam melakukan observasi untuk mengamati jalannya pembelajaran dengan melakukan pencatatan suasana belajar yang terjadi selama penelitian.

Refleksi

Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari refleksi yang dilakukan akan digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran siklus berikutnya.

Gambaran umum siklus II

  • Perencanaan Pembelajaran
  • Merencanakan waktu pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan
  • Mempersiapkan tempat pelaksanaan pembelajaran teknik pemesinan
  • Mempersiapkan materi, media, dan alat-alat yang digunakan untuk pembelajaran
  • Menyusun perangkat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mata pelajaran teknik pemesinan
  • Mempersiapkan lembar penilaian untuk menilai hasil praktik peserta didik pada mata pelajaran teknik pemesinan.
  • Tindakan (Acting)

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Tahap pelaksanaan dalam pembelajaran project based learning ini meliputi:

  • Tahap Pendahuluan

Tindakan yang dilaksanakan guru pada tahap pendahuluan adalah sebagai berikut:

  • Guru membuka pelajaran dengan kegiatan pembukaan
  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
  • Guru menyampaikan garis besar dari materi pelajaran kepada peserta didik
  • Tahap Pembelajaran

Tahap pembelajaran dilaksanakan berdasarkan tiga tahap pembelajaran berbasis proyek (project based learning) menurut Doppelt (2005:15) menyatakan tahap tersebut adalah sebagai berikut:

  • Tahap awal membuat rumusan masalah untuk mendesain tujuan sesuai dengan tema proyek yang akan dilakukan
  • Tahap kedua yaitu kegiatan merancang proyek (alternatif pemecahan masalah dan memilih solusi yang tepat)
  • Tahap ketiga yaitu tahap akhir (tahap pelaksanaan dan evaluasi). Pada tahap ini peserta didik melakukan kegiatan proyek sesuai dengan rancangan yang dibuat, persentasi hasil dan penilaian untuk laporan, penilaian produk serta penilaian kinerja peserta didik selama kegiatan proyek tersebut.
  • Tahap Penutup

Pada tahap penutup, guru mengajak peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran pembelajaran secara bersama-sama. Guru kemudian menutup pelajaran.

Observasi

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Observasi merupakan upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan dalam melakukan observasi untuk mengamati jalannya pembelajaran dengan melakukan pencatatan suasana belajar yang terjadi selama penelitian.

Refleksi

Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari refleksi yang dilakukan akan digunakan sebagai pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran siklus berikutnya.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran project based learning pada peserta didik kelas XII Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Patrol dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, dari dari siklus I ke siklus II, pada siklus I rata-rata 70 dan pada siklus II meningkat menjadi 75.

Berdasarkan pada indikator keberhasilan peserta didik, peserta didik dikatakan tuntas hasil belajarnya apabila memperoleh skor minimal 70 dari skor ideal 100, hal ini didasarkan oleh peraturan yang telah ditetapkan oleh peraturan menteri pendidikan nasional No. 20 Tahun 2007.

Dari hasil observasi yang dilakukan selama dua siklus dengan menerapkan model pembelajaran project based learning memberikan banyak perubahan kepada peserta didik, diantaranya:

Peserta didik merasa senang dengan model pembelajaran yang diterapkan.

Perhatian peserta didik pada proses pembelajaran meningkat.

Pada dasarnya diawal pertemuan terdapat kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran, yaitu masih banyak peserta didik yang tidak memiliki keberanian untuk bertanya, serta masih banyak peserta didik yang malas mengerjakan tugas jobsheet. Tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena diakhir siklus I sudah terjadi perubahan kearah yang lebih baik, peserta didik sudah mulai berani untuk bertanya, tingginya perhatian peserta didik terhadap proses belajar mengajar serta peserta didik lebih bersemangat untuk mengerjakan tugas jobsheet. Pada siklus II kendala yang ditemukan pada siklus I sudah dilakukan perbaikan sehingga sudah terjadi perubahan. Ini terlihat dari semakin meningkatnya minat belajar peserta didik. Pada siklus I persentase kehadiran peserta didik sekitar 80% dan meningkat pada siklus II menjadi 100%.

Perubahan-perubahan lain yang terjadi pada siklus I ke siklus II, yaitu:

Peserta didik yang mengerjakan tugas jobsheet pada siklus I sebesar 75% dan pada siklus II meningkat menjadi 100%.

Peserta didik pada siklus I yang tuntas hasil belajarnya sebanyak 10 peserta didik atau 50% dan meningkat pada siklus II menjadi 16 peserta didik atau 80%.

Hal ini membuktikan bahwa pada siklus II hasil belajar peserta didik tuntas secara klasikal, berdasarkan pada indikator keberhasilan, peserta didik dikatakan tuntas apabila hasil belajarnya memperoleh skor minimal 70 dari skor ideal yaitu 100, dan tuntas secara klasikal jika 75% dari jumlah peserta didik yang telah tuntas hasil belajarnya. Namun ada empat peserta didik yang tidak tuntas dikarenakan jarang masuk dan solusi yang diberikan agar tuntas adalah dengan memberikan tugas tambahan. Maka hasil belajar peserta didik dari siklus I sampai siklus II meningkat dan telah memenuhi indikator keberhasilan standar kelulusan yang ada pada kurikulum 2013.

Daftar Pustaka

Abdul M, Chaerul R. 2015. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Doppelt, Y. 2005. Assessment of Project Based Learning in A Mechatronics Context. Journal of Technology Education. Vol 16, No.2, Hal. 7-24.

Rahmasari. 2016. Penerapan Model Project Based Learing (PjBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal pendidikan guru smk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun