[7] Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf (Jakarta: UI Press, 1988), h. 5-6.
[8] M. Zaidi Abdad, loc.cit.
[9] Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Bandung: Gunung Djati Press, 1997), h. 2.
[10] TM Hasbi Ash-Shiddqiey, Pengantar Hukum Islam (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 1997), h. 177-179.
[11] Anshorudin, loc.cit.
[12] Amiruddin Zain, “Lembaga Keuangan Syariah”, Sumber: http://amiruddinzain.wordpress.com, akses: 19/03/2014.
[13] Abiaqsa, “Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Pengembangan Ilmu Syariah, Hukum dan Ekonomi”, Sumber: http://abiaqsa.blogspot.com, akses: 19/03/2014.
[14] Anonim, “Program Sudi Ekonomi Islam”, Sumber: http://ppsuika.ac.id, akses: 19/03/2014.
[15] Anonim, Panduan Akademik Penulisan Tesis & Disertasi dan Kartu Rencana Studi (Bandung: Program Pascasarjana UIN, 2013/2014), h. 8 dan 33.
[16] Anonim, Pedoman Pejabat Urusan Agama Islam, Edisi 2004 (Jakarta: Departemen Agama, 2004), h. 13-14.
[17] Alkadri, “Pranata Sosial dalam Islam”, Sumber: http://alkadri-stit.blogspot.com, akses: 19/03/2014.