Surat yang dikirim Sjahrir untuk Maria dari kurun waktu 1931-1940 berjumlah 287 dan surat-surat itu disimpan oleh Maria, lalu dijadikan buku dengan judul Indonesische Overpeinzingen yang terbit pada tahun 1945 di Amsterdam.
Isi surat Sjahrir paling populer yang dapat menggambarkan betapa besarnya cinta Sjharir pada Maria yang dikutip dari merdeka.com berisi:
"Malam ini aku merasa tenang lagi sayang seperti keadaan aku sekarang, sebagaimana juga perasaanku sekarang, aku tak bisa lagi menampik apa yang kamu sebut sebagai "inti yang paling dalam kita miliki" itu dia Mieske yang bisa berbicara dari suratmu, membersihkan aku.
Apa yang aku tak temukan dalam studiku, apa yang tak aku temukan dalam filsafat, aku temukan pada dirimu, pada surat-suratmu".
"Disini aku merasa lebih banyak kesepian dan sendiri, melebihi kesendirian di dalam sel penjara itu sendiri
Didalam pikiranku, aku selalu membutuhkanmu untuk menguji pikiran dan tindakanku, untuk berunding, untuk berbagai perasaan
Aku membutuhkan surat-suratmu untuk bertahan dan mengangkat diri ini saat hampir tenggelam dalam soal-soal sepele, kau tahu semua itu toh Miseke?
Dan apa selain esensi yang mengkristal dari semua yang kita miliki dari semua usaha dan berpeluangnya kita dari suka dan duka".