Mohon tunggu...
Asep Ilham
Asep Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah cara untuk menuangkan berbagai pertanyaan dalam pikiran, lalu dijawab dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Cinta Sutan Sjahrir Dengan Wanita Belanda Bernama Maria

8 Juli 2022   09:04 Diperbarui: 13 Juli 2022   19:32 3304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat yang dikirim Sjahrir untuk Maria dari kurun waktu 1931-1940 berjumlah 287 dan surat-surat itu disimpan oleh Maria, lalu dijadikan buku dengan judul Indonesische Overpeinzingen yang terbit pada tahun 1945 di Amsterdam.

Isi surat Sjahrir paling populer yang dapat menggambarkan betapa besarnya cinta Sjharir pada Maria yang dikutip dari merdeka.com berisi:

"Malam ini aku merasa tenang lagi sayang seperti keadaan aku sekarang, sebagaimana juga perasaanku sekarang, aku tak bisa lagi menampik apa yang kamu sebut sebagai "inti yang paling dalam kita miliki" itu dia Mieske yang bisa berbicara dari suratmu, membersihkan aku.

Apa yang aku tak temukan dalam studiku, apa yang tak aku temukan dalam filsafat, aku temukan pada dirimu, pada surat-suratmu".

"Disini aku merasa lebih banyak kesepian dan sendiri, melebihi kesendirian di dalam sel penjara itu sendiri

Didalam pikiranku, aku selalu membutuhkanmu untuk menguji pikiran dan tindakanku, untuk berunding, untuk berbagai perasaan

Aku membutuhkan surat-suratmu untuk bertahan dan mengangkat diri ini saat hampir tenggelam dalam soal-soal sepele, kau tahu semua itu toh Miseke?
Dan apa selain esensi yang mengkristal dari semua yang kita miliki dari semua usaha dan berpeluangnya kita dari suka dan duka".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun