“Berjanjilah padaku untuk terus hidup bahagia ” katanya sambil memegang tanganku.
“Asalkan bersamamu aku akan bahagia”
“Tidak … walaupun tanpaku … berjanjilah kau akan terus hidup bahagia . Demi aku berjanjilah Kibum “
Aku memandangnya heran ,” Baiklah , aku berjanji .. Aku pergi dulu Ji Eun “ kataku seraya pergi keluar , tapi baru saja aku mau melangkahkan kakiku keluar , Ji Eun memanggilku
“Kibum …”
Aku menoleh , “Hati – hati “ katanya sambil tersenyum . Aku tersenyum melihat kebiasaannya ini .
Dua hari kemudian
Hari ini saatnya aku menjemput kembali Ji Eun . Aku pun mengendarakan mobilku menuju rumah orang tua Ji Eun . Tapi sesampainya disana mendadak perasaanku jadi sesak , aku melihat ramai sekali orang – orang di dalam sana. Pakaian itu , bukankah itu pakaian yang dipakai jika mendatangi rumah orang yg berduka . Ji Eun …?!! Apakah Ji Eun …?! Tidak mungkin !!! Dengan langkah cepat aku masuk kerumah.
“Ki .. Kibum “
Ku lihat foto Ji Eun terpajang di meja altar, ibu Ji Eun melihatku dengan airmatanya yang masih mengalir,
“Tidak , ini tidak mungkin, katakan ini bohong !! Katakan padaku ini bohong!!!!”