Setelah sudah mendapatkan calon, transaksi Open VCS akan langsung diarahkan ke Whatsapp. Pokoknya transaksi ini sama halnya seperti transaksi pada umumnya.
Sama seperti penjualan produk baju, sepatu, atau jenis produk yang bisa dijual online lainnya. Jadi, whatsapp adalah muara dari transaksi itu. Whatsapp pun juga miliki Facebook.
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi, manusia modern cenderung memanfaatkannya dalam hal keburukan.
Kenapa Open VCS?
Selanjutnya saya akan mencoba memakai perspektif wanita Open VCS. Satu pertanyaan mendasar yang harus dijawab adalah, "Kenapa cewek mau Open VCS?"
Beberapa alasan di bawah ini mungkin saja masuk akal:
- Open VCS itu gampang, tidak perlu berinteraksi langsung
- Tidak ada kemungkinan tersakiti fisik (aman penyakit fisik)
- Â Meski murah, tapi memang mudah (hanya pakai aplikasi sosmed)
- Belum punya kerja, dalam rangka memanfaatkan sosial media
- Tidak memerlukan pengalaman yang cukup (newbie n pro sama aja)
- Pengen aja
Alasan yang terakhir juga salah satu alasan yang masuk akal. Kok bisa?
Mikirnya gini, "Daripada aku mainan sendiri, mending cari teman. Malah bagus jika dapat uang sekalian. Tambah-tambah penghasilan. Siang kuliah, malam kog nganggur. Ya mending Open VCS atau BO lah..."
Adakah VCS Cowok?
Nggak ada. Saya nggak nemu keyword sama sekali yang berkaitan dengan VCS Cowok. Kenapa ya kok nggak ada VCS Cowok?
Padahal kalau urusan nafsu-nafsuan, ya laki sama perempuan kah sama aja. Manusia ya sudah tempatnya nafsu...
Tidak adanya cowok yang open VCS ini mungkin karena cewek nggak pernah ada yang mesen. Kalau nggak gitu, mungkin cowok lebih mikir, "Jijik lah, masak cowok Open VCS? Mending Mabar dong!"
Pikiran cowok yang tidak cenderung tertuntut trend dan fashion (yang butuh uang), membuat mereka lebih santai nggak pegang uang ketimbang cewek. Kecuali pria yang udah nikah.