Apakah larangan ini membuat para murid menjadi bersahabat dengan teknologi atau malah membuat murid menjadi lebih ketagihan dengan teknologi sehingga melupakan diri dan orang lain di sekitarnya?Â
Menurut penulis, adalah lebih baik ada kerjasama dengan orangtua murid, agar gerakan penguatan nilai-nilai kemanusiaan dan bersahabat dengan teknologi menjadi gerakan bersama di sekolah dan di rumah.
Ketika sekolah melarang penggunaan smartphone di sekolah ada baiknya di rumah pun diterapkan secara konsisten. Jangan sampai sebaliknya, rumah menjadi tempat murid untuk menggunakan smartphone secara semaunya tanpa kendali dari orangtua. Melarang menggunakan smartphone adalah cara yang paling mudah menghindari teknologi yang dikhawatirkan merusak nilai kemanusiaan pada murid. Namun menurut penulis ada baiknya bukan demikian caranya, adalah baik sekolah memberikan sebuah pendidikan secara terus menerus terkait bijak berteknologi, ajak murid tahu resiko, tahu manfaat, tahu kendali diri agar mereka bukan disesatkan untuk takut atau diam-diam menggunakan smartphone .
Ajaklah murid untuk memahami dengan tingkat pemahaman mereka masing-masing, agar teknologi - smartphone yang dekat dengan mereka dapat menjadi sahabat baik mereka. Gunakan pendekatan psikologi positif dan humanistik jangan hanya stimulus-respon agar kita lebih memanusiakan murid kita yang perlu sekali dibimbing untuk bijak dalam berteknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H