Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

AI (Artificial Intelligence) yang Beradab

21 Mei 2024   04:53 Diperbarui: 21 Mei 2024   05:13 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memberikan ruang untuk pengembangan hati atau nilai-nilai luhur kemanusiaan dalam setiap mata pelajaran di sekolah dapat menjadi sebuah rujukan yang baik agar kita dapat menyiapkan generasi masa depan yang memiliki ketajaman yang terarah dalam menerapkan AI sebagai alat bantu untuk penguatan kemanusiaan bukan sebaliknya.

Kita tidak mengajak murid kita untuk membenci atau bahkan mengharamkan teknologi AI agar mereka selamat dalam penggunaan AI, cara ini bukanlah cara yang pantas dan tuntas karena mengundang kehancuran peradaban manusia dalam perkembangan daya cipta manusia berupa kemajuan teknologi.

Implementasi kurikulum merdeka yang kelak menjadi kurikulum nasional dan diberlakukan secara nasional dapat menjadi kendaraan yang baik dalam pengembangan pembelajaran yang berorientasi dalam pengembangan nilai-nilai luhur kemanusiaan. 

Guru dapat menghadirkan pembelajaran yang menguatkan pengembangan nilai luhur ini dalam penerapan pembelajaran berbasis proyek dengan tema-tema yang otentik dan dekat dengan kehidupan kemanusiaan yang ada di sekitar murid.

Murid dapat berinteraksi dengan kehidupan kemanusiaan mereka dengan sarana pembelajaran berbasis proyek ini yang dikenal dengan istilah P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Kemendikbudristek telah memberikan 6 dimensi yang perlu dikembangkan dalam P5 yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif.

Menghadirkan pembelajaran yang otenttik yang melek dengan situasi kemanusiaan yang ada di sekitar murid adalah sebuah terobosan yang baik untuk mendukung murid kita agar mereka menjadi penggunaan AI yang bajik dan bijak sesuai dengan nilai luhur kemanusiaan. 

Ini menjadi tantangan para pendidik dan tentunya sebuah satuan pendidikan yang hadir untuk membantu para murid agar menjadi generasi yang kuat dalam penerapan nilai-nilai kemanusiaan seiringan dengan penerapan AI sehingga penggunaan AI atau penemuan AI menjadi AI yang beradab.

Dalam proses pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, pendidik dapat menggunakan 6 dimensi profil pelajar Pancasila yang dirumuskan oleh pemerintah jika mengalami kesulitan untuk mendapatkan ide nilai yang ingin dibangun. Selanjutnya tuangkan nilai-nilai ini dalam rencana pembelajaran baik itu harian, mingguan, bulanan hingga semesteran.

Kepala sekolah memiliki peran yang sentral dalam memotivasi para pendidik untuk terus memperhatikan situasi terkini terkait perkembangan teknologi dan penguatan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Kepemimpinan dari kepala sekolah sangat diperlukan untuk mendukung para pendidik agar dapat melaksanaan pembelajaran yang berorientasi ke nilai luhur kemanusiaan.

Sekolah pun perlu kiranya mengembangkan kurikulum yang dinamis dan menghadirkan isu lokal atau global terkait kemanusiaan guna memberikan stimulasi kepada murid terkait kepekaannya terhadap kehidupan manusia lain di bumi yang mereka pijak. Murid pun perlu dilatih dengan bajik bagaimana bersahabat dengan teknologi agar teknologi dapat menjadi alat bantu mereka dalam mencapai tujuan mereka dan tetap menomor satukan nilai-nilai luhur kemanusiaan.

Di kalangan murid, produk AI yang dekat dengan mereka salah satunya adalah smartphone. Melarang murid menggunakan smartphone, berinternet dan larangan lainnya perlu dikaji lebih mendalam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun