Penulis dan istri sepakat meninggalkannya beberapa saat agar ia memahami bahwa segala keputusan yang diambil itu dijalankan. Selang beberapa menit, penulis dan istri kembali ke rumah, dan mengajarkan sang anak tentang bagaimana keputusan yang ia ambil itu dan dampaknya.Â
Setelah hari itu, "Papi dan mami, El mau ikut kalau papi mami pergi, dak mau di rumah sendirian," sang anak mengubah keputusannya.
Menurut penulis, sejak dini anak dapat dilatih untuk memahami risiko dari sikap yang ia pilih agar ia dapat hidup terarah bukan hidup yang asal dan dimanja tanpa arahan.Â
Perhatikanlah kehidupan kita saat ini adalah kelanjutan dari kehidupan kita waktu jadi anak-anak, oleh karena itu jika masa anak-anak kita dibina dengan baik, diberi ketegasan, ditanam kepemimpinan maka di masa dewasa kita lebih mudah untuk berkembang dan maju serta siap untuk menghadapi segala perubahan yang terjadi yang pada akhirnya kehidupan kita akan lebih mudah untuk bahagia dan sejahtera.
Semoga para mama papa, para orangtua terus dapat bijak dalam mendampingi putra-putrinya, gunakanlah kebijaksanaan karena pengetahuan dan pengalaman bukan karena rasa belas kasihan semata, namun lebih kepada pengembangan cinta yang tegas dan penuh kebijaksanaan.Â
Semoga anak-anak kita tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang tangguh dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H