Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menumbuhkan Kepemimpinan Anak Sejak Dini

26 Oktober 2023   03:48 Diperbarui: 26 Oktober 2023   09:26 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan untuk memancing solusi dari konflik yang terjadi antar anak adalah sebuah strategi sederhana untuk melatih anak-anak kita menumbuhkan kebiasaan leadership yaitu solutif atau problem solver. 

Kurangi untuk menyelesaikan konflik anak kita dengan cara-cara yang instan dengan harapan agar tidak ramai, tidak ribut, tidak repot, dan alasan praktis lainnya.

Di saat anak-anak bermain dengan mainan terbatas adalah bagian penting juga untuk mengajarkan leadership. Orangtua tidak perlu membelikan mainan sejumlah anak mereka. 

Siapkan saja mainan sejumlah terbatas sehingga akan terjadi konflik antar anak kita. Konflik yang hadir sejak dini adalah bagian pembelajaran yang penting untuk menumbuhkan leadership pada anak.

Hindarkan anak dari hal-hal yang terlalu nyaman seperti segala sesuatu selalu ada untuknya apapun yang dia minta dituruti dan air matanya adalah senjata untuk meluluhkan orangtua untuk merestui permintaannya, alhasil orangtua yang seharusnya menjadi leader di rumah namun akhirnya menjadi "budak" anaknya sendiri.

Penulis pernah melihat dan mengikuti perkembangan anak yang sedari dini diurus oleh 3 babysitter atau perawat anak. Satu orang anak ini memiliki 3 asisten untuk fungsi yang berbeda, 1 asisten untuk menyuapinya atau memastikan sang anak untuk makan, 1 asisten lainnya untuk mandi, buang air dan bersih-bersih, dan 1 asisten lagi untuk mengajak anak ini bermain.

Anak ini selama perkembangannya akhirnya menjadi anak yang keras kepala, semaunya dan tidak peduli dengan orang lain. Selain itu perkembangan kognitifnya pun tidak berkembang optimal alias malah terlihat kurang cerdas dalam mengelola informasi. Padahal membiayai 3 asisten ini tidak murah, namun hasil yang diperoleh malah murahan tidak mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

Untuk itu para orangtua yang berbahagia, berhati-hatilah dalam mengelola dan mengasuh anak kita. Kalimat kunci yang penting diperhatikan dalam mengelola, mengasuh, mendidik anak kita adalah "Manusia itu menjadi besar dan berjaya bukan karena ia berada dalam area nyaman, namun mereka menjadi besar dan berjaya karena mereka terbiasa dengan tantangan."

Oleh karenanya tanyakan kepada diri kita sendiri apakah kita telah memberikan tantangan kepada anak kita sejak dini?

Tantangan yang dapat kita berikan dapat berupa keterbatasan dalam banyak hal, seperti terbatas dalam jumlah mainan, terbatas dalam makan dan minum, terbatas dalam pakaian dan perlengkapannya, dan keterbatasan lainnya. 

Semakin terbatas, semakin anak kita menghargai keberadaan hal yang terbatas ini. Selain itu kita bisa mengajarkannya untuk bisa bertahan hidup dalam keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun