Andi menggambarkan nasi utuh dalam bentuk butiran dan diletakan di dalam mulut gambaran orang tersebut.Â
Lalu penulis minta Andi untuk mengulang kalimat sugesti, "Ayo Andi ikuti kata Pak Frengky, Andi mau makan nasi utuh agar Andi sehat dan sukses, nyam, nyam, nyam", lalu Andi pun mengulanginya sebanyak tiga kali.
Setelah rekaman sugesti diyakini penulis sudah masuk ke dalam pikiran Andi, penulis meminta orangtua Andi untuk menyiapkan nasi utuh dan sayur untuk mempraktekan bahwa Andi bisa makan nasi utuh.Â
Setelah nasi utuh dan sayur disiapkan, penulis pun mengajak Andi untuk makan, dan menunjukkan bahwa Andi bisa makan nasi utuh karena Andi mau sehat dan sukses.Â
Seketika itu, Andi pun duduk manis, dan langsung makan nasi utuh yang telah disediakan, tanpa penolakan. Namun karena ini yang pertama kali Andi makan nasi utuh, Andi perlu waktu untuk belajar mengunyah dan menelan nasi utuh.Â
Penulis mengajarkan Andi untuk mengunyah dengan menggunakan kata-kata, "Nyam, nyam, nyam", sambil penulis praktekan bagaimana mengunyah sambil mengatakan "nyam, nyam, nyam".Â
Proses ini membantu Andi untuk dapat mengunyah cukup baik, sekali lagi karena hal ini pertama kali dilakukan Andi untuk mengunyah nasi utuh sehingga kita perlu ajarin teknik sederhana agar membantu Andi mudah mengunyah.
Di saat-saat Andi makan nasi utuh, penulis terus memberi sugesti ke Andi, dengan mengatakan "Ya, Andi bisa makan nasi utuh, Andi bisa mengunyah, setiap hari Andi bisa makan nasi utuh". Sugesti ini perlu sekali untuk memantapkan tancapan sugesti lebih dalam ke pikiran Andi.Â
Waktu itu penulis dan orangtua Andi sangat gembira melihat Andi mau makan nasi utuh pertama kalinya yang sebelumnya selama 6 tahun hanya makan nasi dilunakan.
Setelah Andi selesai makan nasi utuh sebanyak 1 piring tanpa sisa, penulis mengajak orangtua Andi untuk berdialog guna menyampaikan hal yang perlu diperhatikan orangtua Andi dan juga menjelaskan proses sugesti yang penulis berikan ke Andi agar orangtua Andi memahami hal ini sebagai bentuk teknik komunikasi bukan sesuatu yang irrasional.
Penulis jelaskan kepada orangtua Andi bahwa Andi adalah seorang anak yang masih lugu, masih sangat mudah untuk dibentuk, orangtua perlu tegas mengarahkan Andi.Â