Di saat-saat Andi fokus dengan memberikan informasi terkait hewan peliharaannya, penulis memberikan kalimat-kalimat sugesti, seperti "Wah kura-kuranya hebatnya ya, sehat dan tentu karena suka makan, iya khan Andi?"
Andi pun seketika menjawab, "Ya suka makan jadi sehat".Â
Kalimat sugesti "Suka makan" ini menjadi kalimat sakti yang menerobos ke dalam bawah sadar Andi.
Saat Andi menjelaskan ikan kokinya pun, sugesti bertubi-tubi dengan kalimat yang sama, "Suka makan agar sehat", menjadi penguatan untuk membuat Andi suka makan. Walau suka makan disini yang diinginkan adalah makan nasi utuh, kita tidak perlu terlalu spesifik untuk memberi sugesti ke Andi, sementara kita perlu memastikan hal yang umum terlebih dahulu bahwa Andi juga suka makan, makan apapun yang membuat sehat.
Andi selanjutnya masih menunjukkan kebolehannya yang lain, yaitu Andi bisa menggambar. Guna fokus menggambar ke arah sugesti yang diharapkan, penulis mengarahkan Andi dengan meminta Andi untuk memulai menggambar orang dan orang itu diberi nama Andi.Â
Andi pun sudah menerima penulis dengan baik, karena penulis menerima Andi apa adanya, sehingga hal ini berbalik dan Andi pun mau mengikuti perintah penulis untuk menggambar orang yang namanya Andi.
Penulis meminta Andi menuliskan nama Andi di gambar tersebut, dan Andi melakukannya. Proses sugesti sudah kuat masuk ke Andi, lalu penulis meminta Andi untuk menggambar Andi yang suka makan nasi.Â
Nah disini penulis mengkerucutkan bahwa gambar orang yang namanya Andi sedang makan nasi utuh.Â
Penulis memberikan gambaran masa depan ke Andi, "Lihat Andi, Andi akan tumbuh sehat dan sukses. Andi dapat menjadi orang sukses, Andi senang khan kalau Andi sukses dan sehat?"
"Ya Andi senang".Â
"Baik kalau gitu bantu Andi dengan memberi makan nasi yang utuh ya, ayo digambar nasi utuhnya, nyam, nyam, nyam".Â