Wajah yang menarik dapat memicu pelepasan dopamin dan oksitosin. Dopamin adalah neurotransmitter yang dihasilkan bagian otak bernama hipotalamus, yang dapat menimbulkan perasaan senang, sedangkan oksitosin merupakan neurotransmitter yang terkait dengan rasa cinta dan kasih sayang. Peningkatan produksi kedua hormon ini dapat memberikan efek positif pada tubuh. Selain itu, hormon-hormon ini mengaktifkan sistem reward yang sama dengan yang terlibat dalam makan dan seks.
Namun terdapat juga efek negatif dari memandang wajah orang tampan, seperti:
1. Muncul bias persepsi
Wajah yang dianggap menarik dapat menyebabkan kita memberikan penilaian yang lebih positif terhadap orang tersebut, bahkan jika penilaian tersebut tidak akurat. Hal ini dapat menyebabkan mispersepsi terhadap orang tampan tersebut.
2. Iri dan rendah diri
Perasaan seperti ini bisa muncul karena orang yang tampan cenderung dianggap lebih sempurna daripada kita. Ketika kita memandang wajah orang tampan, kita secara tidak sadar akan membandingkan diri kita dengan orang tersebut. Hal ini dapat membuat kita merasa iri dan rendah diri.
3. Rasa cemas dan stres
Ketika kita memandang wajah orang tampan, kita secara tidak sadar akan merasa terancam. Hal ini karena orang yang tampan cenderung dianggap lebih menarik dan mendapat perhatian orang lain. Oleh karena itu dapat menimbulkan rasa cemas dan stres.
Setelah semua penjelasan diatas, ternyata melihat wajah orang tampan memiliki efek positif dan negatif. Semua bergantung bagaimana kita mempersepsikan orang lain. Oleh karena itu, kita harus selalu mencintai diri kita sendiri, meski dengan semua kekurangan yang dimiliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H