Pasti kalian mengenal foto diatas, bukan? Ini adalah foto Jungkook, member boygroup korea yang sangat terkenal yaitu BTS. Apa yang kalian pikirkan ketika melihat foto diatas? Beberapa mungkin memikirkan wajah tampan, manis, cool, dan sebagainya. Selain itu, perasaan apa yang muncul ketika melihat foto diatas? Bahagia, senang, atau mungkin tak bisa memalingkan muka kalian karena sudah terpikat wajah tampannya. Perasaan dan pikiran seperti ini ternyata ada faktor yang bisa dijelaskan secara ilmiah. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menjelaskan fenomena ini, bahwa memandang wajah orang tampan ternyata memiliki dampak bagi otak. Lalu bagaimana proses wajah diterjemahkan oleh otak?
BAGAIMANA OTAK MEMPROSES WAJAH?
Wajah akan masuk ke retina terlebih dahulu. Retina menangkap cahaya yang dipantulkan dari wajah dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Sinyal ini kemudian dikirim ke otak melalui saraf optik. Sinyal listrik dari retina dikirim ke area fusiform wajah (FFA), yang terletak di lobus temporal. FFA bertanggung jawab untuk memproses informasi tentang fitur wajah, seperti mata, hidung, dan mulut. Sinyal dari FFA dikirim ke daerah otak lainnya, seperti korteks prefrontal dan korteks amygdala. Daerah-daerah ini bertanggung jawab untuk memproses informasi tentang identitas wajah, ekspresi wajah, dan emosi. Otak menggunakan informasi dari FFA dan daerah otak lainnya untuk mengenali wajah dan untuk memahami emosi yang terungkap pada wajah. Proses ini melibatkan pencocokan fitur wajah dengan ingatan yang tersimpan di otak.
RISET MENGENAI FENOMENA MELIHAT WAJAH ORANG TAMPAN
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of California, Berkeley menemukan bahwa orang yang melihat wajah yang menarik cenderung akan memberikan penilaian yang lebih positif terhadap orang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan meminta peserta untuk menilai wajah-wajah yang berbeda. Peserta yang melihat wajah yang menarik cenderung akan memberikan penilaian yang lebih positif terhadap wajah tersebut, seperti lebih menarik, lebih cerdas, dan lebih baik.
Terdapat sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh University of Cambridge. Penelitian ini mendapati bahwa orang yang melihat wajah yang menarik cenderung akan lebih mudah mengingat informasi tentang orang tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan meminta peserta untuk mengingat informasi tentang wajah-wajah yang berbeda. Peserta yang melihat wajah yang menarik cenderung akan lebih mudah mengingat informasi tentang wajah tersebut.
Penelitian serupa juga dilakukan di Korea Selatan, di mana studi ini dilakukan oleh sebuah program berjudul Discoveries in Life yang tayang di KBS terhadap wanita paruh baya. Mereka diberikan setumpuk foto dan nama sederet pria di Korea. Selama 1 menit mereka diminta untuk menghafalkan sebanyak mungkin nama dan wajah dalam foto tersebut. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa para wanita paruh baya ini rata-rata dapat mengingat 2-4 foto pria yang dianggap lebih tampan dibandingkan pria yang dianggap biasa saja.
MEMANDANGI WAJAH ORANG TAMPAN DALAM PSIKOLOGI
Dalam dunia psikologi, fenomena ini bisa dijelaskan melalui neurosains. Dalam neurosains, memandang wajah orang tampan dapat menimbulkan berbagai efek pada bagian-bagian otak, seperti:
1. Fusiform wajah (FFA)
FFA adalah daerah otak yang bertanggung jawab untuk memproses informasi tentang fitur wajah. Ketika melihat wajah yang menarik, aktivitas di FFA akan meningkat. Hal ini karena otak berusaha untuk memproses informasi lebih banyak tentang wajah tersebut.
2. Korteks prefrontal
Korteks prefrontal adalah daerah otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan perhatian dan memori. Ketika melihat wajah yang menarik, aktivitas di korteks prefrontal akan meningkat. Hal ini karena otak berusaha untuk mempertahankan perhatian pada wajah tersebut dan mengingatnya.
3. Korteks amygdala
Amygdala adalah daerah otak yang bertanggung jawab untuk memproses emosi. Ketika melihat wajah yang menarik, aktivitas di korteks amygdala akan meningkat. Hal ini karena otak berusaha untuk memahami emosi yang terkandung dalam wajah tersebut.
Setelah bagian-bagian otak ini memproses wajah, manusia akan memunculkan perubahan perilaku tertentu. Dalam psikoanalisis, perilaku-perilaku yang muncul ini bisa efek positif ataupun negatif. Berikut adalah efek positif melihat wajah orang tampan:
1. Peningkatan perhatian dan memori
Ketika melihat wajah yang menarik, kita cenderung akan memperhatikannya lebih lama dan mengingatnya lebih baik. Hal ini dapat bermanfaat dalam situasi sosial, seperti ketika kita bertemu orang baru.
2. Peningkatan daya tarik
Wajah yang dianggap menarik secara umum lebih dikaitkan dengan sifat-sifat positif, seperti kecerdasan, keramahan, dan kebaikan. Hal ini dapat menyebabkan kita merasa lebih tertarik pada orang yang memiliki wajah menarik.
3. Peningkatan emosi positif
Wajah yang menarik dapat memicu pelepasan dopamin dan oksitosin. Dopamin adalah neurotransmitter yang dihasilkan bagian otak bernama hipotalamus, yang dapat menimbulkan perasaan senang, sedangkan oksitosin merupakan neurotransmitter yang terkait dengan rasa cinta dan kasih sayang. Peningkatan produksi kedua hormon ini dapat memberikan efek positif pada tubuh. Selain itu, hormon-hormon ini mengaktifkan sistem reward yang sama dengan yang terlibat dalam makan dan seks.
Namun terdapat juga efek negatif dari memandang wajah orang tampan, seperti:
1. Muncul bias persepsi
Wajah yang dianggap menarik dapat menyebabkan kita memberikan penilaian yang lebih positif terhadap orang tersebut, bahkan jika penilaian tersebut tidak akurat. Hal ini dapat menyebabkan mispersepsi terhadap orang tampan tersebut.
2. Iri dan rendah diri
Perasaan seperti ini bisa muncul karena orang yang tampan cenderung dianggap lebih sempurna daripada kita. Ketika kita memandang wajah orang tampan, kita secara tidak sadar akan membandingkan diri kita dengan orang tersebut. Hal ini dapat membuat kita merasa iri dan rendah diri.
3. Rasa cemas dan stres
Ketika kita memandang wajah orang tampan, kita secara tidak sadar akan merasa terancam. Hal ini karena orang yang tampan cenderung dianggap lebih menarik dan mendapat perhatian orang lain. Oleh karena itu dapat menimbulkan rasa cemas dan stres.
Setelah semua penjelasan diatas, ternyata melihat wajah orang tampan memiliki efek positif dan negatif. Semua bergantung bagaimana kita mempersepsikan orang lain. Oleh karena itu, kita harus selalu mencintai diri kita sendiri, meski dengan semua kekurangan yang dimiliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H