Mohon tunggu...
Aryani Utami
Aryani Utami Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Kebonrejo 1 Salaman

Membaca dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Model PBL dalam Pembelajaran Ide Pokok Kelas 4

20 Juli 2023   17:18 Diperbarui: 21 Juli 2023   15:43 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMANFAATAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BERBASIS AUDIO VISUAL DAN KARTU CERITA

PADA PEMBELAJARAN IDE POKOK KELAS IV

Aryani Utami

SD NEGERI KEBONREJO 1 SALAMAN MAGELANG

PPG DALJAB KATEGORI 1 ANGKATAN TH 2023

A. LATAR BELAKANG

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu:

Motivasi belajar yang rendah

  • Masih menggunakan metode ceramah
  • Guru belum menggunakan media ajar yang menarik.
  • Guru belum menerapkan model pembelajaran inovatif.
  • Cara mengajar guru tidak menarik
  • Guru kurang memberikan perhatian siswa
  • Guru jarang mengajak siswa berdiskusi secara berkelompok dengan teman sebangku maupun beberapa siswa.

Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning berbantuan media Kartu Cerita dan berbasis TPACK dapat dijadikan praktik baik karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok sebuah paragraf. Penulis ingin berbagi pengalaman dan memotivasi guru lain untuk menerapkan pembelajaran model Problem Based Learning.

B. TANTANGAN

Tantangan yang dihadapi:

Guru belum terbiasa menerapkan pembelajaran dengan model Problem Based Learning.

Menyiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan kondisi siswa.

Banyak siswa yang kurang percaya diri.

Siswa belum terbiasa bekerja sama dalam kelompok heterogen.

Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:

Dosen pembimbing dan guru pamong

Kepala sekolah berperan dalam memonitoring pelaksanaan pembelajaran.

Rekan guru sejawat berperan dalam berbagi ilmu dan pengalaman mengajar.

Siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

   C. AKSI

Untuk mengatasi tantangan tersebut, penulis melakukan kajian literatur, wawancara dengan kepala sekolah, guru sejawat, dan pakar pendidikan sehingga    merumuskan solusi penerapan model Problem Based Learning berbantuan  media audiovisual dan Kartu Cerita.

Model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media audiovisual dan Kartu Cerita berbasis TPACK ini penulis pilih karena dapat meningkatkan   kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok suatu paragraf.

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru menyusun modul ajar, bahan ajar, media, lembar kerja, dan instrumen penilaian.

Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menghadapi tantangan yaitu:

1. Orientasi peserta didik pada masalah

Pada tahap ini,siswa melakukan pengamatan gambar sampah plastik pada meda audiovisual kemudian melakukan tanya jawab,misalnya:

Mengapa banyak sampah?

Apakah sampah plastik berbahaya?

Bagaimana cara mengolah sampah?

2. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar

Peserta didik membentuk kelompok terdiri dari 5-6 siswa perkelompok.Kemudian siswa diberikan media Kartu Cerita dan mengerjakan LKPD.

3. Membimbing Penyelidikan Individual/Kelompok

Pada langkah ini peserta diberi LKPD kelompok kemudian guru dan siswa berkolaborasi mengidentifikasikan ide pokok dan ide pendukung yang ada dalm media Kartu Cerita

4. Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya

Pada langkah ini, setiap kelompok mempresenttasikan hasil diskusi dari LKPD.Kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan untuk melengkapi hasil diskusi.

Menganalisis dan Mengevaluasi proses

Pada langkah ini, guru bersama siswa merefleksi kegiatan belajar yang telah dilakukan. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi melalui tes formatif.

D. REFLEKSI HASIL DAM DAMPAK

Setelah melakukan pembelajaran, guru melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan.Dampak dari penerapan Model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media audiovisual dan Kartu Cerita berbasis TPACK membuat siswa lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karna pada saat pembelajaran siswa di bagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok menjawab soal yang diberikan guru. 

Faktor yang menjadi keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran PBL mampu mengembangkan keterampilan siswa untuk berfikir tingkat tinggi, menantang kemampuan siswa, meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa, dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, dan memudahkan siswa dalam menguasai konsep memecahkan masalah dunia nyata. 

Disamping itu dengan pembelajaran yang inovatif sehingga siswa senang dalam mengikuti pembelajaran dan juga mudah dalam menerima pembelajaran, dibuktikan nilai yang sudah baik.

Faktor yang menjadi ketidak keberhasilan yaitu proses pembelajaran yang berbeda dari biasanya, menjadikan siswa masih kaget dan belum terbiasa, misal dengan adanya pertanyaan yang berbasis HOTS yang di lontarkan guru, namun menurut saya ini hal yang wajar, dengan proses pembelajaran yang demikian dilakukan secara terus menerus siswa akan terbiasa.

    Rencana tindak lanjut ke depan yang akan saya lakukan adalah :

  • Merancang pembelajaran yang inovatif untuk meningkatan motivasi siswa.
  • Memili model pembelajaran yan sesuai dengan karakteristik siswa.
  • Melakukan pembelajaran yang inovatif dengan mengkombinasi pembelajaran berbasis HOTS untuk menuntun siswa berfikir kritis dan kreatif.
  • Guru melakukan refleksi untuk memperbaiki pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun