[caption caption="River tubing (Dok. Yani)"]
[caption caption="Menyusuri sungai (Dok. Mety)"]
[caption caption="Pemandangan yang asri (Dok. Mety)"]
[caption caption="Di antara tebing (Dok.Yani)"][/caption]
[caption caption="Di depan Gua Petir 1 (Dok. Mety)"]
[caption caption="Di depan Gua Petir 2 (Dok. Mety)"]
[caption caption="Floating di depan Gua Petir (Dok.Mety)"]
[caption caption="Setelah keluar dari Gua Petir (Dok.Mety)"][/caption]
[caption caption="Setelah keluar dari Gua Petir (Dok.Mety)"]
[caption caption="Setelah selesai menyusuri sungai (Dok. Mety)"]
Setelah keluar dari Gua Petir, kami berfoto-foto sejenak sambil beristirahat. Selanjutnya kembali menyusuri sungai, kali ini tidak memakai ban tapi body rafting. Haduh... rasanya badan pegal sekali, apalagi buat yang tidak biasa renang seperti saya. Tapi asli, airnya seger banget. Setelah puas bermain air, kami tracking menyusuri kebun, semak belukar dan terasering untuk sampai ke pos awal. Sebelum sampai ke garis finish, sebenarnya waktu itu bisa mampir lagi ke Gua Keraton. Goa inilah yang dimaksud dengan Goa Lanang, karena di dalamnya ada sebuah lingga berbentuk alat kelamin pria yang berukuran besar. (Foto bisa dilihat di sini). Namun karena keterbatasan waktu, rombongan kamipun langsung pulang ke pos awal.