Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Green Canyon vs Gua Lanang : Wisata Sungai dan Gua di Pangandaran

19 September 2015   13:43 Diperbarui: 19 September 2015   15:33 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="River tubing (Dok. Yani)"]

[/caption]

[caption caption="Menyusuri sungai (Dok. Mety)"]

[/caption]

[caption caption="Pemandangan yang asri (Dok. Mety)"]

[/caption]

[caption caption="Di antara tebing (Dok.Yani)"][/caption]

Di tengah perjalanan, kami memasuki sebuah gua yang cukup besar bernama Gua Petir. Panjangnya sekitar 400 m, dengan kedalaman air lebih kurang 4 - 6 m. Di atap goa banyak terdapat kelelawar bergelantungan. Ornamen guanya cantik sekali dengan stalaktik dan stalakmit yang bermacam-macam. Sayangnya kami tidak punya dokumentasi di dalam gua, karena tidak ada kamera underwater. Suasana di dalam gua begitu sunyi dan gelap, penerangan hanya berasal dari lampu senter saja. Tapi sekilas saya bisa melihat kalau air sungainya bening banget, warnanya hijau kebiruan.

[caption caption="Di depan Gua Petir 1 (Dok. Mety)"]

[/caption]

[caption caption="Di depan Gua Petir 2 (Dok. Mety)"]

[/caption]

[caption caption="Floating di depan Gua Petir (Dok.Mety)"]

[/caption]

[caption caption="Setelah keluar dari Gua Petir (Dok.Mety)"][/caption]

[caption caption="Setelah keluar dari Gua Petir (Dok.Mety)"]

[/caption]

[caption caption="Setelah selesai menyusuri sungai (Dok. Mety)"]

[/caption]

Setelah keluar dari Gua Petir, kami berfoto-foto sejenak sambil beristirahat. Selanjutnya kembali menyusuri sungai, kali ini tidak memakai ban tapi body rafting. Haduh... rasanya badan pegal sekali, apalagi buat yang tidak biasa renang seperti saya. Tapi asli, airnya seger banget. Setelah puas bermain air, kami tracking menyusuri kebun, semak belukar dan terasering untuk sampai ke pos awal. Sebelum sampai ke garis finish, sebenarnya waktu itu bisa mampir lagi ke Gua Keraton. Goa inilah yang dimaksud dengan Goa Lanang, karena di dalamnya ada sebuah lingga berbentuk alat kelamin pria yang berukuran besar. (Foto bisa dilihat di sini). Namun karena keterbatasan waktu, rombongan kamipun langsung pulang ke pos awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun