Mohon tunggu...
Ben Aryandiaz Herawan
Ben Aryandiaz Herawan Mohon Tunggu... Pedagang -

Scire et Praevidere

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Pertanyaan untuk Calon Mertua

19 November 2015   05:30 Diperbarui: 19 November 2015   07:24 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun berniat untuk membantu menjadi lebih baik, Arya hanya memberitahu apa kekurangan seseorang dan bagaimana orang tersebut memperbaikinya, tanpa pernah mendengarkan pendapat orang tersebut. Arya mendengarkan orang hanya untuk menunggu giliran ia berbicara.

Arya tidak dekat dengan adiknya. Adiknya yang lebih muda 3 tahun, menganggap Arya merupakan seseorang yang bossy, suka mengatur dan tukang penceramah.

 

Hidden Fact : Awan

Awan merupakan anak 4 dari 4 bersaudara. Meskipun anak bungsu, sedari kecil Awan sudah menjadi kurir berbelanja ibunya ke warung. Awan sudah terbiasa berbicara lancar dengan tetangga dan pedagang-pedagang, dan dapat dengan mudah membuka pembicaraan.

Dalam soal agama, Awan mencoba untuk selalu taat dan melakukan ibadah lebih, sepert solat tahajud dan solat dhuha, bahkan puasa sunat. Ibunyalah yang terus menerus mengingatkan. Meskipun Awan tidak bisa membaca Al-Quran, Awan tetap membaca doa dari buku milik ibunya. Awan memiliki prinsip “Sembunyikanlah ibadahmu seperti engkau sembunyikan dosamu”

Awan sudah terbiasa menolong orang sejak kecil. Dia sudah terbiasa mengorbankan waktu dan uangnya untuk menolong orang. Bahkan saat kecil, Awan sering membawa orang asing yang butuh bantuan ke rumahnya. Awan selalu mengutamakan keluarga terlebih dahulu, terutama ibunya. Awan jarang sekali menolak permintaan tolong ibunya, walau sesulit apapun pasti akan dicoba dilakukan. Awan hampir selalu memijat ibunya setiap malam, dan selalu membantu orang tuanya setiap hari.

Awan tidak pernah mengeluh, sama sekali. Walaupun sedang kesusahan, dia lebih memilih untuk membantu orang lain daripada mengeluh. Awan jarang sekali bercerita. Dia lebih suka memperhatikan orang disekitarnya, selalu mendengarkan.

Awan sangat senang berjualan. Dia sudah mulai berjualan semenjak dia SMP, menjual milk corn dan buku komik. Awan selalu memikirkan tentang marketing, dagang, mencari solusi dan menolong orang selama 24 jam. Awan selalu membawa kertas bekas dan pulpen kemana-mana, untuk mencatat ide yang tiba-tiba datang. Awan sangat senang menulis ide-ide dagangnya kedalam kertas-kertas bekas yang ada, dibentuk semacam raw proposal, dengan harapan ada orang yang mau melihat ide dagangnya tersebut dan dapat digunakan untuk menolong banyak orang.

Awan senang bereksperimen, apalagi yang menyangkut dagang. Awan bisa membuat suatu makanan untuk dijual sampai subuh, dan menjualnya pada pagi hari dengan rasa senang dan bangga. Awan senang dengan tantangan berjualan, dan tidak pernah takut gagal. Prinsip Awan dalam berjualan adalah “Dagang itu untuk menolong orang, bukan mencari keuntungan berlebihan”

Awan percaya 100% pada mimpinya, menjadi pedagang yang dapat menolong orang. Awan rela melakukan apapun agar mimpi itu dapat terwujud, termasuk dibenci oleh orang-orang yang dicintainya.

-----------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun