Mohon tunggu...
Ben Aryandiaz Herawan
Ben Aryandiaz Herawan Mohon Tunggu... Pedagang -

Scire et Praevidere

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Pertanyaan untuk Calon Mertua

19 November 2015   05:30 Diperbarui: 19 November 2015   07:24 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bolehkah Saya Bertanya Padamu, Calon Mertua?

Sumber Gambar : Disini

Maafkan jika saya lancang dan tidak sopan, tapi boleh saya meminta anda untuk berimajinasi sekarang? Coba bayangkan anda sekarang adalah seorang orang tua pensiunan, ayah atau ibu dari seorang anak wanita berumur 24 tahun, lulusan S1 universitas swasta yang baik, dengan nilai yang biasa namun lulus tepat waktu, dan sudah bekerja sebagai admin disebuah usaha konveksi. Sebenarnya, anak anda ingin menjadi pegawai bank atau menjadi PNS, karena anda sedari kecil mendidiknya seperti itu.

Sudah? Bisa anda membayangkannya dengan jelas?

Tambahkan imajinasi anda dengan ini : Anak perempuan anda, keinginannya untuk menikah muda sudah sangat kuat. Dia ingin menikah tahun ini, maksimal tahun depan. Melihat keseriusannya, Anda pun menyetujuinya, membolehkan anak anda untuk menikah muda.

Sudah? Boleh saya tambah lagi imajinasi anda?

Anak anda ternyata memiliki 2 orang calon yang dia minati. Anak anda tidak yakin harus memilih yang mana, karena itu dia meminta anda sebagai orang tua, untuk memilihkan satu calon untuk dijadikan sebagai suami anak anda, menjadi menantu anda. Lalu kemudian anak anda memberikan cerita tentang 2 calon tersebut. Ini profil kedua calon tersebut, dan silahkan anda bentuk imagenya di otak anda :

-----------------------------------------

Calon Satu : Arya

Arya merupakan anak kelahiran Bandung, tahun 1991. Badannya tidak kurus, tidak gemuk. Tidak kaya, tidak juga miskin. Arya selalu berpenampilan rapih, memakai kemeja dan celana semi bahan dengan sepatu bersih dan terawat. Arya merupakan lulusan sebuah perguruan tinggi ternama di Bandung, dan lulus tepat waktu, dengan nilai yang bagus meskipun tidak cumlaude. Tidak ada masalah selama dia kuliah.

Setelah dia lulus, Arya mengambil pekerjaan pertamanya, sebagai pekerja kantoran disebuah perusahaan makanan nasional dengan jabatan marketing trainee yang berkantor di Jakarta. Gaji Arya sekitar 3 juta, yang akan terus naik karena karirnya tetap dan meyakinkan. Saat ini Arya juga mendapatkan pekerjaan tambahan dari saudaranya di Cianjur, untuk mengawasi dan mengembangkan sebuah apotik.

Tapi Arya punya mimpi sedari dulu, yaitu menjadi PNS. Setiap ada tes PNS, Arya selalu ikut. Arya memang mengincar stabilitas dan sekuritas dalam sebuah kehidupan. Arya ingin membangun hidup yang berawal sebagai PNS, dengan gaji yang stabil dan akan terus bertambah seiiring dengan bertambahnya umur, sambil menabung untuk membeli mobil dan rumah. Dia juga berencana untuk melanjutkan sekolahnya ke S2 bahkan S3 yang juga akan menunjang karirnya. Arya yakin, menjadi PNS merupakan pilihan terbaik seumur hidupnya, yang juga akan menjamin kehidupan anak anda kelak, baik secara lahir maupun batin. Arya sangat yakin dia bisa menjadi apa yang dia impikan, yaitu menjadi PNS.

Inilah cerita tentang Arya yang diceritakan oleh anak anda.

Anda sendiri juga sering melihat Arya. Anaknya rapih, sopan, taat aturan, tidak kaku dan tegas. Anda juga kagum dengan Arya, karena dia walaupun sudah dekat dengan anda, Arya masih terus menjaga hormat. Anda dekat dengan Arya. Anda bisa dengan leluasa mengobrol dengan Arya. Kesimpulannya, dari semua sifat yang anda lihat dari Arya, anda tahu bahwa Arya berasal dari keluarga yang baik-baik, tidak macam-macam dan serius dengan anak anda.

 

Calon Dua : Awan

Awan merupakan seorang lelaki berbadan besar dan berjenggot yang lahir pada tahun 1991. Awan bukan orang miskin, tapi dia sedang kesusahan. Orang tuanya baru pensiun, sehingga Awan dan keluarganya mengandalkan pendapatan dari uang pensiun yang sedikit dan bantuan dari 2 kakaknya yang sudah menikah, yang itu pun sangat pas-pasan. Awan berpenampilan rapih, polo t-shirt dengan celana semi-bahan dan sepatu yang sedikit kusam. Wajahnya sedikit jerawatan, namun selalu tersenyum lebar dan selalu bernada ceria.

Awan kuliah di tempat yang sama dengan Arya, bahkan kelas yang sama. Namun, hingga saat ini dia belum juga lulus. Sudah 6,5 tahun kuliah belum juga lulus. Awan masih mengerjakan skripsinya, dimana teman-teman nya sudah jauh lebih dulu lulus. Awan juga pernah mengambil cuti selama satu semester, tanpa memberi tahu ibunya. Awan mengatakan bahwa ini terjadi karena pada saat itu keluarganya hanya cukup untuk membayar 1 tagihan, cicilan motor atau kuliahnya. Dengan egoisnya, Awan memutuskan untuk mengambil cuti. Pada saat cuti, Awan bekerja sebagai kasir sebuah toko kue, yang bertahan sepanjang 4 bulan. Selain masalah pada skripsi, Awan juga memiliki masalah pada kuliahnya. Awan harus mengulang 14 mata kuliahnya karena nilainya kurang. Dia juga bermasalah dengan perpustakaan kampusnya karena menghilangkan 3 buku pada awal-awal semester, yang hingga sekarang belum terbayar dendanya.

Baru-baru ini, Awan ‘mendeklarasikan’ diri ingin menjadi pengusaha, bukan menjadi pegawai kantoran seperti kebanyakan orang. Awan memang dari kecil sudah doyan berjualan. Dari mulai SD, SMP, SMA hingga sekarang masih terus berjualan. Mulai dari makanan, buku komik, gambar kakaknya, kucing, dan yang sekarang dia mencoba berjualan jasa pembuatan rencana bisnis. Awan juga sering menjadi kurir pengantar pesanan, baik rute dekat maupun rute jauh. Sekarang Awan mencoba berjualan roti goreng dan pizza, supaya tidak meminta uang lagi. Awan percaya bahwa ia akan menjadi pedagang seperti yang dia impikannya. Dengan semua mimpinya, Awan sangat yakin bahwa dia dapat menghidupi kehidupan anak anda secara lahir dan batin, walaupun sampai sekarang belum satupun mimpi yang ia capai.

Inilah sosok Awan, yang diceritakan oleh anak anda.

Anda juga sering melihat Awan. Dimata anda, Awan merupakan anak yang baik, ramah, dan gampang menolong. Anda bahkan sering meminta bantuan untuk mengantar kedepan komplek, mengganti galon air, bahkan memijit anda. Anda tahu detail kedekatan Awan dengan ibunya, karena anda sering menanyakan ibunya saat sedang memijit anda. Anda tahu bahwa Awan adalah orang yang sangat peduli dengan keluarganya, dilihat dari Awan yang tidak pernah menolak permintaan anda dan ibu nya. Anda tahu semua ini langsung dari mulut Awan sendiri. Namun, anak anda merasa khawatir. Khawatir bahwa Awan tidak akan maju kemana-mana jika belum lulus kuliah. Anak anda merasa bahwa Awan tidak serius ingin menjalin hubungan dengan anak anda karena dia belum lulus, walaupun anda tahu Awan berasal dari keluarga yang baik-baik.

-----------------------------------------

Bagaimana?

Apakah anda sudah bisa mengimajinasikan sosok Arya dan Awan?

Jika anda sudah bisa mengimajinasikan sosok Arya dan Awan, dilihat dari apa yang diceritakan oleh anak anda dan yang anda lihat saya sendiri, saya akan menanyakan satu pertanyaan kepada anda, sebagai orang tua dari anak anda yang akan menikah :

 

“Jika harus memilih salah satu, anda akan memilih yang mana untuk menikahi anak anda tahun ini atau tahun depan?”

 

Jika anda sudah memilih, silahkan ingat terus jawaban anda dan alasan anda. Saya akan sangat berterima kasih jika anda mau memberitahu dari perspektif mana anda menjawab, apakah dari perspektif sebagai orang tua nyata, perspektif pekerjaan anda, atau perspektif pengalaman hidup anda.

Boleh saya lanjutkan?

Setelah melihat fakta dan cerita yang sudah dibeberkan diatas, anda sudah memutuskan siapa yang anda pilih untuk menikahi anak anda. Namun, ternyata ada sebagian fakta yang ANDA TIDAK TAHU.

Sekali lagi, ANDA TIDAK TAHU SAMA SEKALI

Berikut fakta tersembunyi dari calon menantu anda :

-----------------------------------------

Hidden Fact : Arya

Arya merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Dia tinggal dikosan saat kuliah, jauh dari orang tuanya. Arya adalah seorang yang tegas pada semua orang, termasuk kepada ayah dan ibunya. Saat dirumah, ibunya jarang menyuruh Arya karena dirasa Arya sudah banyak membantu secara finansial.

Dalam soal agama, Arya sholat dengan teratur, kadang membaca Al-Quran di selang waktu Maghrib dan Isya. Arya kadang juga sholat berjamaah di masjid, kadang juga mengerjakan sholat sunat, jika tidak terhalang dengan pekerjaannya.

Arya terbiasa menjadi dominan dalam keluarganya, terlihat dari seringnya dia memberi tahu adiknya bagaimana mengerjakan ini dan itu, juga memberikan saran kepada ayah dan ibunya tentang ini dan itu Arya merupakan orang yang kompeten dalam bidangnya. Arya sangat sistematis dan terstruktur. Semua harus terjadwalkan tepat sasaran dan tepat target, tidak boleh ada kata terlambat atau tidak terjadi.

Walaupun berniat untuk membantu menjadi lebih baik, Arya hanya memberitahu apa kekurangan seseorang dan bagaimana orang tersebut memperbaikinya, tanpa pernah mendengarkan pendapat orang tersebut. Arya mendengarkan orang hanya untuk menunggu giliran ia berbicara.

Arya tidak dekat dengan adiknya. Adiknya yang lebih muda 3 tahun, menganggap Arya merupakan seseorang yang bossy, suka mengatur dan tukang penceramah.

 

Hidden Fact : Awan

Awan merupakan anak 4 dari 4 bersaudara. Meskipun anak bungsu, sedari kecil Awan sudah menjadi kurir berbelanja ibunya ke warung. Awan sudah terbiasa berbicara lancar dengan tetangga dan pedagang-pedagang, dan dapat dengan mudah membuka pembicaraan.

Dalam soal agama, Awan mencoba untuk selalu taat dan melakukan ibadah lebih, sepert solat tahajud dan solat dhuha, bahkan puasa sunat. Ibunyalah yang terus menerus mengingatkan. Meskipun Awan tidak bisa membaca Al-Quran, Awan tetap membaca doa dari buku milik ibunya. Awan memiliki prinsip “Sembunyikanlah ibadahmu seperti engkau sembunyikan dosamu”

Awan sudah terbiasa menolong orang sejak kecil. Dia sudah terbiasa mengorbankan waktu dan uangnya untuk menolong orang. Bahkan saat kecil, Awan sering membawa orang asing yang butuh bantuan ke rumahnya. Awan selalu mengutamakan keluarga terlebih dahulu, terutama ibunya. Awan jarang sekali menolak permintaan tolong ibunya, walau sesulit apapun pasti akan dicoba dilakukan. Awan hampir selalu memijat ibunya setiap malam, dan selalu membantu orang tuanya setiap hari.

Awan tidak pernah mengeluh, sama sekali. Walaupun sedang kesusahan, dia lebih memilih untuk membantu orang lain daripada mengeluh. Awan jarang sekali bercerita. Dia lebih suka memperhatikan orang disekitarnya, selalu mendengarkan.

Awan sangat senang berjualan. Dia sudah mulai berjualan semenjak dia SMP, menjual milk corn dan buku komik. Awan selalu memikirkan tentang marketing, dagang, mencari solusi dan menolong orang selama 24 jam. Awan selalu membawa kertas bekas dan pulpen kemana-mana, untuk mencatat ide yang tiba-tiba datang. Awan sangat senang menulis ide-ide dagangnya kedalam kertas-kertas bekas yang ada, dibentuk semacam raw proposal, dengan harapan ada orang yang mau melihat ide dagangnya tersebut dan dapat digunakan untuk menolong banyak orang.

Awan senang bereksperimen, apalagi yang menyangkut dagang. Awan bisa membuat suatu makanan untuk dijual sampai subuh, dan menjualnya pada pagi hari dengan rasa senang dan bangga. Awan senang dengan tantangan berjualan, dan tidak pernah takut gagal. Prinsip Awan dalam berjualan adalah “Dagang itu untuk menolong orang, bukan mencari keuntungan berlebihan”

Awan percaya 100% pada mimpinya, menjadi pedagang yang dapat menolong orang. Awan rela melakukan apapun agar mimpi itu dapat terwujud, termasuk dibenci oleh orang-orang yang dicintainya.

-----------------------------------------

Itulah fakta-fakta tersembunyi yang ada di setiap calon menantu anda.

Anda sama sekali tidak tahu tentang fakta tersembunyi ini, karena memang tidak terlihat secara kasat mata.

Fakta tersembunyi ini tidak boleh mempengaruhi pilihan anda sebelumnya, karena yang anda tahu hanyalah fakta yang anda lihat dengan mata kepala sendiri, dan dari cerita anak anda.

Setelah melihat fakta tersembunyi ini, izinkan saya bertanya satu pertanyaan yang terakhir kepada anda, sebagai orang tua dari anak anda yang akan menikah :

 “Apakah anda menyesal dengan pilihan anda?”

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun