Mohon tunggu...
Ben Aryandiaz Herawan
Ben Aryandiaz Herawan Mohon Tunggu... Pedagang -

Scire et Praevidere

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Pertanyaan untuk Calon Mertua

19 November 2015   05:30 Diperbarui: 19 November 2015   07:24 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah cerita tentang Arya yang diceritakan oleh anak anda.

Anda sendiri juga sering melihat Arya. Anaknya rapih, sopan, taat aturan, tidak kaku dan tegas. Anda juga kagum dengan Arya, karena dia walaupun sudah dekat dengan anda, Arya masih terus menjaga hormat. Anda dekat dengan Arya. Anda bisa dengan leluasa mengobrol dengan Arya. Kesimpulannya, dari semua sifat yang anda lihat dari Arya, anda tahu bahwa Arya berasal dari keluarga yang baik-baik, tidak macam-macam dan serius dengan anak anda.

 

Calon Dua : Awan

Awan merupakan seorang lelaki berbadan besar dan berjenggot yang lahir pada tahun 1991. Awan bukan orang miskin, tapi dia sedang kesusahan. Orang tuanya baru pensiun, sehingga Awan dan keluarganya mengandalkan pendapatan dari uang pensiun yang sedikit dan bantuan dari 2 kakaknya yang sudah menikah, yang itu pun sangat pas-pasan. Awan berpenampilan rapih, polo t-shirt dengan celana semi-bahan dan sepatu yang sedikit kusam. Wajahnya sedikit jerawatan, namun selalu tersenyum lebar dan selalu bernada ceria.

Awan kuliah di tempat yang sama dengan Arya, bahkan kelas yang sama. Namun, hingga saat ini dia belum juga lulus. Sudah 6,5 tahun kuliah belum juga lulus. Awan masih mengerjakan skripsinya, dimana teman-teman nya sudah jauh lebih dulu lulus. Awan juga pernah mengambil cuti selama satu semester, tanpa memberi tahu ibunya. Awan mengatakan bahwa ini terjadi karena pada saat itu keluarganya hanya cukup untuk membayar 1 tagihan, cicilan motor atau kuliahnya. Dengan egoisnya, Awan memutuskan untuk mengambil cuti. Pada saat cuti, Awan bekerja sebagai kasir sebuah toko kue, yang bertahan sepanjang 4 bulan. Selain masalah pada skripsi, Awan juga memiliki masalah pada kuliahnya. Awan harus mengulang 14 mata kuliahnya karena nilainya kurang. Dia juga bermasalah dengan perpustakaan kampusnya karena menghilangkan 3 buku pada awal-awal semester, yang hingga sekarang belum terbayar dendanya.

Baru-baru ini, Awan ‘mendeklarasikan’ diri ingin menjadi pengusaha, bukan menjadi pegawai kantoran seperti kebanyakan orang. Awan memang dari kecil sudah doyan berjualan. Dari mulai SD, SMP, SMA hingga sekarang masih terus berjualan. Mulai dari makanan, buku komik, gambar kakaknya, kucing, dan yang sekarang dia mencoba berjualan jasa pembuatan rencana bisnis. Awan juga sering menjadi kurir pengantar pesanan, baik rute dekat maupun rute jauh. Sekarang Awan mencoba berjualan roti goreng dan pizza, supaya tidak meminta uang lagi. Awan percaya bahwa ia akan menjadi pedagang seperti yang dia impikannya. Dengan semua mimpinya, Awan sangat yakin bahwa dia dapat menghidupi kehidupan anak anda secara lahir dan batin, walaupun sampai sekarang belum satupun mimpi yang ia capai.

Inilah sosok Awan, yang diceritakan oleh anak anda.

Anda juga sering melihat Awan. Dimata anda, Awan merupakan anak yang baik, ramah, dan gampang menolong. Anda bahkan sering meminta bantuan untuk mengantar kedepan komplek, mengganti galon air, bahkan memijit anda. Anda tahu detail kedekatan Awan dengan ibunya, karena anda sering menanyakan ibunya saat sedang memijit anda. Anda tahu bahwa Awan adalah orang yang sangat peduli dengan keluarganya, dilihat dari Awan yang tidak pernah menolak permintaan anda dan ibu nya. Anda tahu semua ini langsung dari mulut Awan sendiri. Namun, anak anda merasa khawatir. Khawatir bahwa Awan tidak akan maju kemana-mana jika belum lulus kuliah. Anak anda merasa bahwa Awan tidak serius ingin menjalin hubungan dengan anak anda karena dia belum lulus, walaupun anda tahu Awan berasal dari keluarga yang baik-baik.

-----------------------------------------

Bagaimana?

Apakah anda sudah bisa mengimajinasikan sosok Arya dan Awan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun