Dari 2 M keuntungan, dilakukan bagi hasil dengan perusahaan peminjam modal. Bagi hasil ini sesuai dengan prosentase nilai pinjaman terhadap total modal, yaitu: 2 Milyar ÷ 12,5 Milyar = 16%
16% × 2 M = 320 Juta (Bagi hasil untuk perusahaan peminjam)
Pembayaran cicilan utang dilakukan, diambil dari keuntungan 2 Milyar, sebesar 1 M. Sisa utang 1 M. Dan modal perusahaan jadi 11,5 M dengan mengesampingkan dulu nilai mesin sebagai aset untuk mempermudah analogi di kisah ini.
Sisa keuntungan setelah cicilan utang dibayar dan bagi hasil kepada perusahaan peminjam dibayarkan adalah 680 Juta (2 M dikurangi 1 M + 320 Juta), sepakat untuk dibagikan kepada pemegang saham dan sebagian sebagai bonus bagi karyawan.
Tahun selanjutnya, keuntungan perusahaan adalah 2,2 M. Dilakukan bagi hasil dengan perusahaan peminjam modal, dengan perhitungan 1 ÷ 11,5 M = 8,7 %
8,7% × 2,2 M = 191 Juta
Dan pengembalian pinjaman terakhir dikeluarkan sebesar 1 M dari keuntungan, sehingga keuntungan bersih perusahaan 2,2 M dikurangi 1 M + 191 Juta adalah 809 juta yang langsung dibagikan kepada para pemegang saham dan sebagian sebagai bonus untuk karyawan.
Utang lunas dan harta perusahaan untuk tahun selanjutnya dicatat sebagai 10,5 M ditambah nilai aset sebuah mesin yang telah lunas dikurangi nilai penyusutan selama 2 tahun.
Dari sudut pandang perusahaan/badan peminjam, keuntungan berbisnis dengan perusahaan ini adalah:
Tahun pertama 320 Juta ÷ 2 M = 16 %
Tahun kedua 191 Juta ÷ 1 M = 19,1 %