Mohon tunggu...
arya ilham
arya ilham Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - universitas airlangga

saya adalah salah satu mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku "Ketika Sejarah Berseragam: Membongkar Ideologi dalam Menyusun Sejarah Indonesia"

15 November 2022   22:38 Diperbarui: 15 November 2022   22:56 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Nugroho bertugas di militer Indonesia selama tahun 1800-an, dan pada tahun 1903 ia ditugaskan di Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata yang baru dibentuk di Jakarta. Di sana, ia mengerjakan proyek penelitian dan mengajar sejarah kepada siswa. 

Nugroho adalah kepala Pusat Sejarah ABRI. Ia adalah Kepala Pusat Sejarah ABRI, dan sedang mengerjakan proyek berupa penulisan sejarah "Pemberontakan G30S/PKI". Penulisan ini hanya memakan waktu 3 bulan dengan judul "Sejarah Singkat Perjuangan Bersenjata Bangsa Indonesia".

Pada Bab 3, bagian ini membahas upaya-upaya pada masa Orde Baru untuk melegitimasi kekuasaan dengan mendirikan Pusat Sejarah ABRI. Kisah ini diterbitkan dalam versi bahasa Inggris baru dan digunakan untuk melegitimasi kekuasaan Orde Baru. 

Pemerintah Orde Baru juga berupaya menanamkan antikomunisme di masyarakat Indonesia. Hal ini didasarkan pada pembuatan Monumen Lubang Buaya dan peringatan peristiwa gerakan setiap tahun. Penulisan sejarah selalu menjadi pelaku utama peristiwa tragis. 

Beberapa orang mungkin bertanya tentang kebenaran sejarah bangsa mereka di masa lalu. Terlepas dari kekurangan cerita tersebut, publik pun tetap setia pada versi cerita yang diterbitkan oleh Pusat Sejarah ABRI. Anti-komunisme secara efektif ditanamkan ke dalam masyarakat Indonesia oleh Orde Baru setelah era Soeharto berakhir. Kisah kudeta yang dihadirkan berfokus pada kisah Orde Baru, bukan pada kudeta itu sendiri yang sebenarnya menjadi topik utama.

Dalam bab-bab selanjutnya membahas dalam sejarah, ada banyak gambar yang secara tidak akurat terhubung dengan legitimasi. Militer Indonesia bekerja keras untuk menciptakan rasa kesatuan dan konsistensi militer selama dekade pertama Orde Baru. 

Perusahaan memiliki produk baru yang berbeda dengan produk lama. Para pemimpin militer di awal 1970-an juga memikirkan dampak penyerahan kekuasaan kepada generasi muda yang belum berpengalaman dan/atau tidak ikut serta dalam perang kemerdekaan.

Pada tahun 1972, interpretasi baru dari nilai-nilai 1945 diperkenalkan. UUD 1945 dan Pancasila memiliki seperangkat nilai inti, sedangkan Tentara Negara Indonesia menampilkan nilai-nilai khusus yang berkaitan dengan pertahanan, etika militer, pengorbanan, dan ketaatan. 

Seminar ini difokuskan untuk mempromosikan nilai-nilai 1945. Seminar ini menginspirasi proyek-proyek sejarah lainnya dengan tujuan memperkenalkan militer dan dwifungsi. Untuk mempromosikan militer dan fungsi ganda dalam masyarakat sipil, penting untuk memahami perbedaan antara militer dan masyarakat sipil.

Masyarakat militer, atau kompleks industri militer, adalah sistem di mana militer memainkan peran utama dalam ekonomi dan masyarakat. Masyarakat sipil, atau kompleks sipil-militer, adalah sebuah sistem di mana militer dan masyarakat sipil terlibat secara bersama-sama. 

Seminar tahun 1972 bertujuan untuk menciptakan rasa hormat terhadap militer Indonesia dengan menekankan pentingnya nilai-nilai 1945. Memoar militer, menonton film tentang revolusi Indonesia, serta membaca buku-buku yang telah disetujui oleh militer, telah menjadi alat media agar bangsa Indonesia dapat memperoleh nilai-nilai 1945 dan peran militer yang diagungkan dalam kehidupan nasional. masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun