Mohon tunggu...
Arya Hasa K
Arya Hasa K Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Terus belajar adalah caraku mengungkapkan betapa aku rindu kalian | Disaat kamu tidak pernah merasa bahagia, Ingatlah masih ada orang yang bahagia hanya karena ada kamu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asosiasi Teman Khayalan

9 Agustus 2017   12:22 Diperbarui: 9 Agustus 2017   12:37 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampai dirumah ia dibaringkan oleh ibunya. Aku yang hanya sebuah ruh tidak bisa berbuat banyak apalagi aku hanya berbicara sangat sedikit pada Tito di awal kita bertemu. Kulihat ibu Tito pergi keluar rumah, mungkin untuk membeli sesuatu sehingga dirumah hanya ada aku dan Tito. Kucoba dekati Tito dan ku elus kepalanya. Tiba-tiba sesosok bayangan hitam legam keluar dari tubuh Tito. Sosok itu kuyakini adalah Glimmer dengan tubuh penuh dengan asap namun sangat besar.

"Hahaha.. Siapa ini? Apakah Vivid baru? Apakah kau tidak tahu? Vivid yang sebelumnya sudah menjadi korbanku Hahaha.." Ujar Glimmer itu dengan mengerikan.

"Ya, aku Vivid pengganti yang diutus untuk menolong anak ini." Jawabku terbata-bata.

"Hahaha.. akan kuberi pelajaran kau. Baru kemudian kubuat anak ini terus berperilaku buruk Hahaha.." Jawab Glimmer itu sambil tertawa.

Tiba-tiba Glimmer itu pun melesat menyerangku dengan tubuhnya. Aku yang sangat ketakutan hanya bisa menahan serangan tubuhnya dengan tanganku. Ketika aku sedang menahan serangan itu tiba-tiba aku teringat kepada Ayah dan Ibuku. Aku pun juga teringat akan kesalahanku yang telah membohongin mereka berdua. Secara tiba-tiba air mataku menetes deras teringat akan hatiku. Didalam hatiku yang paling dalam aku terus meminta maaf pada Ayah dan Ibuku akan kesalahanku. Aku pun berjanji bila nanti aku berhasil kembali ke dunia nyata, aku akan meminta maaf kepada mereka dan memperbaiki perbuatanku. Disaat aku sedang berpikir seperti itu sambil menahan serangan tersebut, tiba-tiba gelang Vivid yang aku bawa mengeluarkan cahaya dan seakan menyerang balik Glimmer itu.

"Apa yang terjadi pada tubuhku? Kenapa menjadi sangat panas? Tidaaaaaak...!!!." Teriak Glimmer itu ketakutan.

Perlahan-lahan tubuh Glimmer itu menghilang akibat gelang yang kukenakan hingga seluruh aura gelap pada Tito hilang. Setelah Glimmer itu telah hilang, Tito perlahan-lahan membuka matanya. Orang yang pertama ia lihat adalah aku. Ia langsung memelukku dan mengatakan bahwa tadi melihatku sedang bertarung melawan makhluk jahat. Aku pun tersenyum padanya dan mengatakan bahwa Tito harus memperbaiki perbuatannya. Apabila Tito berbohong, ia harus segera jujur dan minta maaf. Tito juga harus minta maaf sama teman yang sudah Tito ejek agar Tito bisa bermain lagi dengan mereka. Tito pun menyetujuinya dan yang kulihat saat ini adalah Tito yang memiliki aura bercahaya.

Ketika sedang dalam suasana seperti itu, datang sebuah bisikkan menghampiriku. Ternyata itu suara Marco, dia mengatakan bahwa tugasku telah selesai dan waktunya pulang. Setelah Marco mengatakan hal seperti itu, aku pun langsung meminta maaf kepada Tito kalau waktuku sudah tidak banyak dan nantinya aku akan kembali digantikan oleh Bisca untuk menemaniku. Tito pun menangis sangat kencang sambil memelukku dengan erat. Kupegang tangan Tito dan kukatakan bahwa Tito adalah anak laki-laki yang kuat jadi Tito pasti bisa menjalani hidup yang Tito yakini. Perlahan-lahan tubuhku pun terangkat ke langit dan pelukanku terlepas dari Tito. Kulambaikan tanganku sebagai ucapan perpisahan terakhir pada Tito. Dalam sekejap aku pun sudah kembali ke dunia khayalan tepatnya di markas ATK.

"Selamat Jimmy, kamu sudah melakukannya dengan baik. Ngomong-ngomong koridor berlian yang telah kami atur telah siap untuk mengantarmu pulang." Ujar Marco kepadaku.

Aku pun sangat senang karena akan pulang ke dunia nyata. Ingin rasanya segera bertemu kedua orang tuaku. Marco pun memberikan gelang Vivid itu padaku sebagai kenang-kenangan dari ATK. Kemudian aku pun pamit pada Marco dan berterima kasih atas apa yang telah ia tunjukan di dunia khayalan. Kemudian aku berdiri diatas gerbang dan melangkahkan kaki kedepan gerbang. Secara cepat badanku terbawa ke arah cahaya yang berada pada koridor berlian tersebut.

Kemudian aku pun merasa tubuhku sangat berat dan tak bisa bergerak. Lalu kubuka mataku perlahan dan yang kulihat pertama kali adalah kedua orang tuaku lalu kulihat selang infuse yang berada pada tanganku bersama gelang Vivid yang secara ajaib telah menempel ditanganku. Melihat aku telah siuman, orang tuaku langsung menangis karena aku telah sadar. Aku pun hanya baru bisa berbicara sedikit. Namun aku berusaha untuk menyampaikan permintaan maaf atas kesalahanku pada orang tuaku hingga membuat orang tuaku terharu. Setelah aku keluar dari rumah sakit dan sembuh total, kini aku telah menjadi Jimmy yang baru. Jimmy yang berusaha memperbaiki kesalahannya dan berbuat baik kepada semua orang.

-SEKIAN-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun