Mohon tunggu...
Arya Hasa K
Arya Hasa K Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Terus belajar adalah caraku mengungkapkan betapa aku rindu kalian | Disaat kamu tidak pernah merasa bahagia, Ingatlah masih ada orang yang bahagia hanya karena ada kamu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asosiasi Teman Khayalan

9 Agustus 2017   12:22 Diperbarui: 9 Agustus 2017   12:37 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marco membawaku dan merawatku selama tujuh hari hingga aku sadar saat ini. Dia juga menjelaskan bahwa tubuh asliku kini tengah mengalami koma di rumah sakit dan orang tuaku sedang menungguku sambil berharap aku cepat siuman. Alasan mengapa Marco dapat melihat kejadian itu karena ia memiliki Teropong Sona yang dapat melihat dunia nyata. Kemudian dia menjelaskan bahwa ATK merupakan singkatan dari Asosiasi Teman Khayalan yang bertugas mengirimkan Vivid yang berarti pasukan penerang untuk menemani anak kecil di dunia nyata sampai anak itu cukup dewasa. Kemudian aku pun memahami apa yang telah dijelaskan oleh Marco.

"Adakah cara untukku kembali ke dunia nyata?" Tanyaku kepada Marco.

"Ada namun membutuhkan waktu. Biasanya untuk kami para Vivid untuk pergi ke dunia nyata harus melewati koridor berlian dengan kecepatan cahaya namun untuk ruh seperti dirimu ini dibutuhkan waktu untuk mengatur ulang sehingga kamu bisa kembali lagi." Jawab Marco padaku.

Kemudian Marco menawarkanku untuk menjadi Vivid sementara sambil menunggu koridor cahaya diatur ulang untuk kepulanganku. Marco menceritakan bahwa ada anak kecil di dunia nyata bernama Tito. Ia kini sedang sekarat pergaulan karena sikapnya yang membuat ia dijauhi teman-temannya. Marco mengatakan bahwa sebenarnya Tito memiliki Vivid bernama Bisca namun seminggu yang lalu Bisca dirasuki oleh Glimmer Sang Pembisik Keburukan. Sehingga berdampak pada Tito. 

Seharusnya Vivid membimbing anak kecil untuk berbuat baik, namun karena kasus tersebut kini Tito berubah menjadi anak yang suka berbohong dan mengejek teman hingga sekarang ia dijauhi. Kini Bisca telah ditangkap dan sedang direhabilitasi sehingga harus ada pengganti turun ke dunia nyata untuk mengubah sikap Tito. Akhirnya aku pun menyetujui permintaan dari Marco. Hari itu aku pun harus beristirahat penuh agar besok aku bisa menjalankan tugas sebagai Vivid pengganti.

Keesokan harinya semua perlengkapan telah dipersiapkan oleh Marco untukku termasuk aku diharuskan pula berdiri di sebuah gerbang untuk melewati koridor berlian ke dunia nyata. Aku pun juga diberkan gelang Vivid agar bisa melalui koridor berlian. Aku pun berpamitan dengan Marco dan ku langkahkan kakiku masuk ke gerbang tersebut. Dalam waktu sekejap aku sudah berada di sebuah tempat yang aku yakini adalah dunia nyata. Sekarang aku hanya perlu mencari Tito dengan menggunakan Pelacak yang kudapat dari Marco. Kutelusiri jalan dengan melihat pelacak itu hingga akhirnya kulihat Tito sedang menangis di ujung gang jalan.

"Hei Tito, kenapa kamu menangis?" Tanyaku pada Tito sambil mengelus kepalanya.

"Aku baru saja berbohong pada ibuku mengenai uang bayaran sekolah dan aku dimarahi. Kakak siapa? Kenapa bisa tau namaku?" Jawab Tito sambil kembali bertanya padaku.

"Aku Jimmy yang menggantikan Bisca sementara waktu karena dia sedang ada pekerjaan. Kamu berbohong bagaimana?" Tanyaku lagi pada Tito.

"Begitu ya kak, jadi sebenarnya uang yang seharusnya untuk membayar sekolah malah aku belikan mainan kak. Akhirnya aku dimarahi oleh Mama." Jawab Tito sambil terisak.

  Dari pernyataannya itu kusadari pasti ada hubungannya dengan Glimmer yang diceritakan oleh Marco dan kalau kulihat secara detail aura Tito sedikit berwarana hitam meskipun masih tipis. Kemudian aku menghibur Tito dan mengantarkannya ke sekolah. Akupun terus mengikuti kemana Tito pergi. Bahkan ketika didalam kelas pun Tito terus aku awasi karena aku pun juga tidak terlihat, hanya Tito yang dapat melihatku. Sampai suatu ketika saat waktu istirahat kulihat Tito bertengkar dengan temannya. Mereka saling mengejek hingga ketika mereka akan menggunakan tangan, guru mereka pun datang. Mereka pun dibawa ke ruang kepala sekolah dan ditanya satu per satu. Namun yang aku lihat mereka justru saling menyalahkan terutama Tito yang paling menyalahkan temannya. Kulihat aura hitam Tito makin hitam legam dan membesar. Tak berapa lama akhirnya Tito pun lemas dan pingsan. Akhirnya Tito pun dibawa pulang oleh gurunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun