"Kenapa tanya itu ke kami?" sela salah satu diantara mereka.
 "Karena saya ingin menyisihkan sisanya untuk kalian membeli bir,"  mereka saling berpandangan ketika mendengar jawaban saya tersebut.  Beberapa dari mereka mengeluarkan perkiraan.
 "Eleven dollar maybe, or twelve,"
 "No, it's more. It's around Fifteen,"
 Mereka sibuk berdebat hingga salah satu diantara mereka menyarankan  untuk satu diantara mereka memanggil Taksi di Mann street yang tak  seberapa jauh dari lokasi mereka berkumpul itu. Sayapun menunggu ketika  seorang dari mereka berjalan kearah tenggara dan tak lama satu Taksi  datang dengan kerlap lampu putih diatasnya.
 "Sir, berapa tarifmu dari sini ke Terrigal?" tanya seorang dari mereka.
 Supir taksi mengernyitkan dahinya dan bertanya jalan apa yang akan dituju.
 "Whiting Avenue," sahut saya.
 "Ooh..tidak akan lebih dari  delapan belas dolar!' sahut si supir taksi.
 "Shiiiiiiit, sisanya sedikit banget dong," wajah mereka kecewa  mendapatkan sisa yang akan mereka terima hanya sejumlah satu dollar  tujuh puluh sen. Lalu mereka memandang saya dan menunjukkan wajah  kecewa. Sejatinya mereka ingin mengambil semua uang receh yang saya  tunjukkan mungkin dengan paksa tapi situasi sudah mulai berubah.
 "Kalian lupa, ini uang yang berbunyi. Saya pasti menyisihkan uang tak  berbunyi di kantong baju saya, for emergency" lalu saya memperlihatkan  selembar uang lima dollar pada mereka sambil tersenyum.