Mereka ada dari sekian guru yang membuat kami berusaha tidak berbuat salah dengan menghukum meski kemudian kita mendapat kelas hiburan menggambar oleh Pak Boradi dengan senyam-senyum dan celetukan konyolnya. Saat hening kelas di kala menggambar, beliau mendendangkan lagu the Art company "Susanna" yang tengah hits ketika itu dengan suaranya yang berat dan tidak merdu.
Sekarang sekian tahun berlalu saya tak pernah mendengar guru-guru kami yang menghukum dengan ketegasan dan terkadang menyakitkan masuk penjara karena laporan anak-anak seusia kami. Mereka menghukum dengan penuh kecintaan dan tidak mengobarkan kebencian dari murid-muridnya setelah menerima hukuman. Semua rela dihukum atas kesalahan yang dibuat masing-masing.
“Entah kamu beruntung atau tidak sekolah di jaman seperti ini anak-anakku? Di jaman ketika rasa sakit tidak bisa dirasakan ketika bermain perang-perangan karena semua darah yang keluar bukan akibat jatuh terpeleset ke dalam kubangan tempat bersembunyi, tetapi hanya dilihat di layar kaca tiga dimensi di berbagai tipe permainan online serbamaya!”
Dengan guru yang tak kenal muridnya, kebingungan atas hukuman bagi anak-anak yang sehari-hari merasakan senang dan sedih di dunia maya dan kegalauan guru terhadap ancaman aduan orang tua atas unsur pidana saya hanya bisa mengingat lirik lagu yang didendangkan Almarhum Pak Boradi guru gambar saya.
…Sussanna, susanna, Sussanna I’m crazy loving you.
-AN-