Hari itu saya menari. Keputusan anomali dari Maskapai Garuda membawa cakrawala baru bahwa Tuhan tak pernah mengerdilkan manusia hanya dari apa yang diberikan secara kasat mata.
Meski lulus dan berhak untuk ikut tahapan berikutnya, saya akhirnya memilih bergabung di satu perusahaan minyak yang memberi kesempatan lebih baik untuk mencari kehidupan yang baru.
Tetapi titik Itulah yang meskipun saya sebenarnya merasa bukan siapa-siapa, pengumuman itu membuat saya belajar untuk santai saja saat menyalami seorang presiden RI, berdiri dan duduk satu kursi dengan seorang menteri, menghadapi terjangan pertanyaan anggota-anggota DPR-RI Komisi VII dalam rapat-rapat teknis dan terakhir menghadapi tatapan jaksa, pembela, dan tiga majelis hakim dalam sidang Tipikor sebagai saksi.
Allah sudah menyempurnakan tubuh kita sebaik-baiknya karena sesungguhnya inilah bentuk yang pas untuk karakter dan potensi diri kita.
“Berangkat dengan keyakinan akan lebih bernilai dibanding berangkat mengandalkan penampilan!”
Nasihat ini akan saya teruskan kepada anak-anak lelaki saya. DARE TO FAIL!
-AN-