Etiopia dan Mesir telah melakukan perundingan selama bertahun-tahun, tetapi satu isu yang mengganjal adalah bagaimana Etiopia akan mengambil air dari Sungai Nil untuk mengisi waduk. Mesir khawatir rencana Etiopia untuk mengisi waduk dengan cepat dapat mengancam sumber air minum bagi rakyat Mesir.
Dalam pertemuan beberapa tahun terakhir, Presiden Mesir Abdel Fattah al Sisi telah menegaskan bahwa akan menggunakan kekuatan militer untuk meghentikan pembangunan bendungan. Sudan yang terjebak di tengah-tengah kedua negara, awalnya menentang bendungan, akan tetapi menjadi berbalik arah mendukung bendungan karena dijanjikan manfaat irigasi dan listrik serta sebagai cara untuk mengatasi banjir tahunan di Sudan kadang tidak terkendali.
Dan bukan tidak mungkin terjadi perang antara Mesir dan Ethiopia apabila kedua negara tidak ada kesepakatan. Saat ini proses pengerjaan bendungan terus dilakukan sebesar 70 % dan diperkirakan tahun 2021 bendungan dapat dioprasikan secara penuh dan hal tersebut bisa mendorong Ethiopia kearah yang lebih baik dan kemunduran yang besar bagi bangsa Mesir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H