Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan featured

Akankah Terjadi The Great Depression "Jilid II"

13 April 2020   12:56 Diperbarui: 18 Agustus 2020   08:40 4486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depresiasi 1930 mengajarkan bahwa teori Invisible Hand yang dicetuskan oleh Adam Smith tidak sepenuhnya tepat, prinsip dasar dari teori ini adanya keyakinan bahwa keseimbangan pasar terbentuk secara natural dengan adanya pertemuan supply (penawaran) dan demand (permintaan). 

Teori ini mengesampingkan peran pemerintah dalam rangka membentuk keseimbangan pasar. Pemerintah dianggap sebagai oraganisasi formal yang menghambat perekonomian dan terbentuknya sebuah pasar yang natural. 

Padahal dalam kenyataanya tidak ada satu negara pun yang berhasil menjalankan perekonomiannya tanpa adanya bantuan dari pemerintah entah dalam bentuk kebijakan fiscal maupun keijakan moneter yang dapat mendorong maupun menjaga stabilitas perekonomian.

Merebaknya Coronavirus 

coronavirus spreads
coronavirus spreads
Belum saja usai perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia Amerika Serikat dan Tiongok, yang memaksa banyak perusahan kedua negara gulung tikar. Awal Tahun 2020 dunia diguncang oleh pandemi yang belum pernah diketahui sebelumnya. 

Bagaimana tidak, sejak awal tahun dunia dibuat kacau karena pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Jutaan orang terinfeksi, dan ratusan ribu orang lainnya meregang nyawa, dan angkanya terus bertambah dari waktu ke waktu. 

Di tengah kecemasan akan masa depan dunia, sejumlah ilmuwan memaparkan prediksi mereka akan terjadinya resesi dan pukulan yang luar biasa terhadap perekonomian global.

Sejarawan dan penulis buku Sapiens: A Brief History of Humankind (2014) Yuval Noah Harari, menulis dua artikel tentang pandemi Covid-19 di TIME dan Financial Times. Di TIME edisi 15 Maret 2020, tulisannya terbit dengan judul “In the Battle Against Coronavirus, Humanity Lacks Leadership”.

Dalam tulisannya, ia menegaskan bahwa karantina suatu wilayah dalam jangka panjang yang dilakukan banyak negara akan mengakibatkan keruntuhan ekonomi, tanpa adanya usaha nyata menangani penyakit menular. Penangkalan utama epidemi, menurut Yuval, bukan pemisahan, tetapi kerja sama.

Selain itu, yang tak kalah penting melawan pandemi, menurut Yuval adalah informasi ilmiah. Ia mengatakan, selama beberapa abad terakhir, para ilmuwan, dokter, dan perawat di seluruh dunia mengumpulkan informasi dan bersama-sama berhasil memahami mekanisme di balik epidemi, serta cara melawannya.

Yuval memberikan contoh pada tahun 1967 saat wabah cacar merebak keseluruh dunia, manusia mampu melawan “predator ganas” yang tak terlihat tersebut. Ketika itu, dua juta orang meninggal dunia dan ada 15 juta orang yang terinfeksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun