Mohon tunggu...
ARVI AMARTYA BRACILLA
ARVI AMARTYA BRACILLA Mohon Tunggu... Mahasiswa - pembelajaran

Mahasiswi S1 Reguler - Dosen Prof.Dr.Apollo M.Si.Ak - Arvi Amartya Bracilla - NIM 43220010165 - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 13 Teori Akuntansi: Akuntansi sebagai Seni memahami Hermeneutika dan Semiotika

5 Juni 2022   16:35 Diperbarui: 5 Juni 2022   16:41 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh karena itu, ketika Saussure menjelaskan bahwa tanda memiliki penanda dan unsur penanda, Pierce justru berpendapat bahwa semiotika memiliki tiga hal penting  yang dapat dijelaskan dari segi penanda, objek, dan interpretasi. Sebuah tanda yang mirip dengan apa yang digambarkan Saussure dalam representasi simbolik. Dengan kata lain, kata "anjing" adalah tanda. Subjeknya adalah anjing itu sendiri, yang bisa hidup, berjalan dan mengunyah. Penerjemah, di sisi lain, mirip dengan konsep spiritual Saussure.

Semiotika. Itu tergantung pada kekuatan untuk menghubungkan satu sama lain. Misalnya, Tarot bergantung pada sinkronisitas dan karena itu bekerja  pada prinsip-prinsip semiotika. Baik sinkronisasi antara simbol pada peta dan simbol arkais, maupun antara wacana dan klien. Kenyataannya, ini sering digambarkan oleh Vincent dan Leo sebagai kerangka ilmiah untuk "prediksi". Padahal, aspek sinkronis dan diakronis semiotika memiliki banyak kesamaan dengan hukum validitas dan reliabilitas dalam sains, sehingga apa yang dilakukan dapat ditempatkan dalam konteks ilmiah.

Semiotika juga membutuhkan beberapa kemahiran untuk mencapai akurasi. Mereka yang baru belajar sebagian akan kesulitan menerapkan metode ini. Semiotika membutuhkan pembelajaran yang ekstensif. Itulah sebabnya  psikologi tidak cocok dengan metode semiotika ini, karena mengecualikan yang lain sebagai hal-hal yang tidak perlu diperdalam, seperti filsafat dan sosiologi. Semiotika membutuhkan pemahaman tentang tanda dan tanda itu sendiri serta mempelajari akar dari mengamalkannya dalam kehidupan, sehingga tidak ada cara lain selain mempelajari manusia. Juga, sayangnya, kita perlu mencoba memahami filosofi dan budaya masyarakat di luar sains. psikologi.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed Riahi, 2007. Teori Akuntansi. Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat Jakarta

Gaffikin, M.J.R, 1991. Redefining Accounting Theory. Proceeding of The Second South East Asia University Accounting Teachers Conference di Jakarta 21-23 Januari.

Grady, Paul, 1965. Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprises. Accounting Research Study No. 7, New York: AICPA, pp 2-5

Thompson, J.B. Hermeneutics & The Human Sciences. New York: Cambridge University Press.

Triyuwono, Iwan. 2000. Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian. Malang: Universitas Brawijaya.

http://disastermanagement-wahid.blogspot.com/2013/04/hermeneutika-dan-semiotika.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun