Mohon tunggu...
Arung Samudra
Arung Samudra Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Mengejar Str.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkat Pendidikan di Era Bonus Demografi

16 Juli 2024   08:01 Diperbarui: 16 Juli 2024   08:05 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Dekade ini Indonesia dikaruniai dengan bonus demografi. "Bonus demografi diartikan sebagai keuntungan yaitu keuntungan ekonomi yang disebabkan rasio ketergantungan."(Dewi et al., 2018). Rasio ketergantungan dari konteks bonus demografi adalah ketika penduduk usia produktif di suatu negara memiliki persentase yang lebih besar dibangingkan dengan usia non-produktif. Penduduk suatu negara dianggap berusia produktif ketika 15-64 tahun dan selain itu adalah usia non-produktif. 

Penduduk Indonesia dengan persentase usia produktif yang lebih besar tersebut akan menguntungkan negara baik dari segi pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan juga kesejahteraan sosial dengan pendidikan yang tinggi sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas maupun dengan langsung bekerja untuk menghasilkan perputaran roda perekonomian di Indonesia.

Indonesia akan mengalami bonus demografi dari 2020-2035, dengan adanya bonus demografi akan membantu Indonesia mencapai Indonesia Emas 2045 atau membantu Indonesia menjadi negara maju. Namun, secara aktual bonus demografi bisa menjadi pisau bermata dua, banyak pekerjaan yang memiliki persyaratan yang mengharuskan ijazah perguruan tinggi untuk bekerja. 

Sedangkan tidak banyak penduduk yang memiliki minat mengejar perguruan tinggi, dan kemungkinan terburuk adalah penduduk yang tidak mau bekerja dan tidak mau belajar di tingkat yang lebih tinggi. Hal ini akan menghasilkan pengangguran dan akan menghambat roda perekonomian di Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

2.1 Bonus demografi Indonesia

Indoensia diberkahi dengan bonus demografi dari tahun 2020-2035. "Bonus demografi adalah sebuah peluang emas bagi suatu negara dan terjadi hanya satu kali"(Nenomatus, 2024). Bonus demografi adalah suatu kejadian langka yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, ketika usia produktif memiliki proporsi lebih besar dibandingkan usia non-produktif. 

Hal ini akan mendukung peningkatan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan di Indonesia. Namun hal tersebut dapat terjadi ketika penduduk usia produktif memaksimalkan kesempatan tersebut dengan memberikan tenaga kerja dan menghasilkan uang. Penghasilan yang dihasilkan pekerja akan mendorong kesejahteraan keluarga pekerja, tenaga kerja yang diberikan pekerja akan meningkatkan pembangunan di Indonesia, dan Pengeluaran atas pendapatan yang diterima pekerja akan mendorong roda perekonomian dan menambah PDB (Pendapatan Domestik Bruto), di Indonesia.

Hal diatas adalah pandangan dari sisi teori, bagaimana dengan kenyataanya?, Kenyataan yang ada di Indonesia di Generasi yang menjadi tulang punggung Indonesia berbanding terbalik dengan yang diharapkan. Banyak penduduk usia produktif memilih untuk menikmati hidup atau tidak ingin melakukan apapun dan ingin menikmati masa muda dengan tidak melakukan pekerjaan maupun menambah pengetahuan. 

Hal ini akan memberikan eksternalitas negative kepada Indonesia, masyarakat Indoensia, dan juga perekonomian Indonesia. Usia produktif yang tidak bekerja ataupun sekolah akan menjadi pengangguran dan menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan juga negara. Semakin banyak penduduk yang tidak bekerja ataupun sekolah, semakin banyak pula pengangguran di Indonesia dan dampak yang paling buruk adalah Indonesia gagal menjadi negara maju.

2.2 Keterlibatan Pemerintah Untuk Pendidikan di Indonesia

Kemungkinan terburuk itu dapat dihindari dengan keterlibatan pemerintah, salah satunya dari bidang pendidikan. Pendidikan akan memberikan eksternalias positif baik dari segi produktivias, kewarganegaraan, dan Redistribusi. Keterlibatan pemerintah juga akan menghindari terjadinya kegagalan pasar kredit pendidikan yang belakangan ini menjadi topik hangat yaitu UKT yang tinggi. 

Pemerintah dapat memberikan kontribusi dengan memberikan fasilitas publik seperti beasiswa terutama di sektor perguruan tinggi. Banyak dampak yang diberikan dari voucher pendidikan ini, seperti meringankan beban orang tua pelajar untuk bidang pendidikan dan orang tua dapat mengalihkan biaya pendidikan ke kebutuhan primer lain. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan penduduk terutama dari golongan menengah-kebawah.

Pendidikan akan mendorong produktivitas dan masyarakat akan memiliki standar hidup yang lebih tinggi, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi pula nilai dari jasa orang tersebut dalam pekerjaan. Begitu juga dari aspek kewarganegaraan, pendidikan tinggi akan meningkatkan pengetahuan masyarkat terhadap apa yang terjadi di negara sehingga meningkatkan kualitas demokrasi. 

Pendidikan juga berfungsi sebagai redistriusi, tidak ada lagi istilah "hanya yang berpenghasilan tinggi yang dapat akses pendidikan tinggi". Dengan adanya pendidikan pemerintah berharap kualitas sumber daya manusia penduduk usia produktif menjadi semakin baik. Sehingga Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju dan menjadi negara maju di Indonesia Emas 2045.

2.3 Minat Pendidikan di Indonesia

                Pemerintah telah memberikan kontribusi dari segi pendidikan, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mau mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Dengan mayoritas pekerjaan yang membutuhkan persyaratan perguruan tinggi akan membuat sia-sia bonus demografi yang dimiliki Indonesia.. "Kemajuan pada sebuah negara bisa dilakukan pengukuran dengan menggunakan sistem serta kualitas pendidikan yang tersedia. Sebuah bangsa dinilai tertinggal serta berada jauh dari negara lainnya apabila kualitas dari pendidikan yang ada bernilai rendah"(Alfansyur, 2021). 

Kualtias pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, tenaga pengajar yang kurang pengalaman dan cara mengajar yang tidak konsisten karena perubahan kurikulum juga harus diperhatikan. Dibutuhkan metode yang aktif dan kreatif untuk memotivasi penduduk usia produktif agar berminta menambah pengetahuan dan membantu mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

"Kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah kualitas sumber daya manusia terutama pada para generasi muda bangsa."(Hasdiana et al., 2023). 

Indonesia Emas 2045 hanya bisa tercapai jika pemanfaatan bonus demografi dilakukan dengan maksimal dan pemanfaatan bonus demografi harus dilakukan berdampingan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Minat terhadap pendidikan yang rendah hanya akan membawa Indonesia ke dalam keterpurukan. Masyarakat Indonesia harus merubah pola pikir tentang pendidikan untuk mengurangi jarak kertinggalan Indonesia terhadap negara maju. 

KESIMPULAN

Keadaan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin demi kesejahteraan, peningkatan perekonomian, dan pembangunan di Indonesia. Bonus demografi dapat dimaksimalkan dengan menambah kualitas sumber daya manusia yaitu dengan pendidikan. Generasi muda harus menempuh pendidikan tinggi (S1) untuk memaksimalkan keadaan yang berlangsung saat ini. 

Selain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan tinggi juga sudah menjadi persyaratan untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga menempuh pendidikan tinggi sudah menjadi kewajiban yang harus dipenuhi untuk meningkatkan standar hidup dan kesejahteraan Indonesia. 

Pemerintah juga harus terlibat dalam membantu orang yang tidak mampu karena keterbatasan biaya dengan memberikan sekolah gratis dan voucher pendidikan seperti beasiswa dan insentif. Kualitas pendidikan juga harus diperhatikan oleh pemerintah, banyak daerah terpencil yang tidak memiliki kualitas pendidikan yang baik. Pemerataan tingkat pendidikan ke seluruh penjuru Indonesia adalah kunci dari permasalahan kualitas pendidikan Indonesia yang rendah.

       Dengan pemenuhan persyaratan pekerjaan yaitu pendidikan tinggi dan kualitas pendidikan yang baik yang kemudian di dukung dengan minat pelajar terhadap pendidikan yang tinggi  maka bonus demografi yang terjadi saat ini akan memberikan eksternalitas postitif yang sangat besar. Roda perekonomian akan berjalan dengan sangat lancar, Kesejahteraan akan meningkat secara signifikan, pembangunan nasional akan semakin maju dan target Indonesia emas 2045 akan tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun