Â
Problematika Dan Karakteristik UMKM
UMKM memang membutuhkan bantuan dari pemerintah, seperti yang sudah dilakukan oleh BRI di atas. BRI menaruh perhatian besar pada pengembangan, pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. BRI merupakan market leader untuk UMKM mencapai lebih dari 70% . Dana yang disalurkan untuk UMKM mencapai 85% dari keseluruhan kredit dengan nilai lebih dari 1,000 trilyun rupiah (3). Â Fakta bahwa kehadiran BRI sangat membantu UMKM, Â BRIPahlawanFinansial.
Jumlah nasabah BRI yang berasal dari UMKM untuk mikro sebanyak 30,2 juta. Dan diperkirakan menjadi 45 juta pada 2024(4). Â Jumlah usaha mikro ini mencapai 98,7% dari UMKM, dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 109,84 juta tenaga kerja atau 89,04% dari total tenaga kerja .Jumlah PDB yang disumbang daro usaha mikro sebesar dan 37,35% dari PDB untuk tahun 2019.(5)
Fakta obyektif yang membuat UMKM harus lebih diperhatikan selain besarnya kontribusi pada penyerapan tenaga kerja dan produk domestik bruto (PDB) adalah:
Usaha Mikro
- Pola dari proses produksi memiliki  derajat mekanisasi sangat rendah/ umumnya manual; tingkat teknologi sangat rendah.
- Orientasi pasar menjual ke pasar lokal untuk kelompok berpendapatan rendah
- Profil ekonomi dan sosial dari pemilik usaha. Pendidikan rendah dan dari rumah tangga (RT) miskin; motivasi utama untuk survival.
- Sumber dari bahan baku dan modal memakai bahan baku lokal dan uang sendiri.
Usaha Kecil Menengah
- Berbeda dengan usaha kecil dan menengah yang memiliki kondisi lebih baik dari sisi manajemen, tingkat pendidikan pengelola usaha, akses pemasaran dan sumber bahan baku.
Kondisi usaha mikro yang terbatas dari banyak sisi, menjadi tanggung jawab pemerintah dan pihak perbankan untuk melakukan penguatan.
Transformasi  CRS BRIÂ
Salah satu program BRI yang difungsikan untuk menyelamatkan UMKM saat diterpa gelombang pandemi Covid19 adalah CRS. Menurut World Business Council For Sustainable Development, CRS adalah komitmen yang berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi serasa meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya.
Program CRS ini dilakukan perusahanan dengan harus mencakup 3 fokus sekaligus yang dikenal dengan triple bottom line (TBL) yang dirumuskan oleh Elkington dalam bukunya Cannibals with forks: The Triple Bottom Line of 21st (1998) yaitu: (6)