Tahun 2000an, situs berita yang semakin menjamur membuat publik mulai beralih ke internet untuk membaca berita. Selain itu, situs berita mulai interaktif dengan pembacanya dengan adanya bagian untuk surat pembaca. Tahun 2003, merupakan kelahiran citizen journalism yang kini populer.
Bagaimana di Indonesia?
Berbeda dengan Amerika Serikat yang jauh berkembang sejak 1960-an, Indonesia memulai perjalanan perkembangan internet dan media online pada tahun 1990-an. Dilansir dari Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika, awalnya internet merupakan proyek hobi oleh sejumlah orang yang tertarik dengan jaringan komputer.
Internet mulai mewabah setelah adanya layanan internet komersial pertama, yaitu Indonet pada 1994. Media online juga ikut berkembang bersama dengan layanan internet komersial ini, seperti Republika (www.republika.co.id), Tempo dengan tempointeraktif, dan Kompas (www.kompas.com) dan beberapa lainnya. Mereka merupakan generasi media online pertama yang hanya memindahkan berita dari cetak ke versi online, kecuali tempointeraktif.
Detik.com merupakan media yang otonom dengan konsep berita yang lebih ringkas dan cepat. Oleh salah satu pendirinya yaitu Budiono, mengembangkan detik.com dengan konsep running news yang menyajikan berita secara serial layaknya breaking news.
Ditemukannya WWW diakhir 1990-an, membuat Indonesia terkena gelombang baru yang membuat berbagai situs lokal bermunculan. Pembangunan situs-situs ini berkembang besar dan pesat dengan adanya kucuran dana yang banyak. Namun, euforia ini berakhir dikarenakan kegairahan media online baru yang ada tidak disertai pertumbuhan bisnis yang baik; sehingga satu per satu berguguran akibat tidak bisa mengongkosi biaya operasional.
Setelah 2003, situs-situs kembali bermunculan. Diawali dengan adanya kapanlagi.com diawal tahun 2003 oleh Steve Christian. Media online berbagai rupa terus berkembang, dan Okezone milik MNC menjadi penanda bangkitnya kegairahan media online di Indonesia.
Selepas 2003 pun, media online mulai interaktif dengan penggunanya. Seperti dengan pengadaan kolom komentar maupun ruang diskusi dalam forum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H