Internet kini menjadi sesuatu yang sangat sering digunakan dan cenderung menjadi sumber informasi utama untuk berita, sehingga muncul isrtilah jurnalisme online dengan basis berita di internet. Seperti apa perkembangan jurnalisme online? Berikut pembahasannya.
Perkembangan jurnalisme online tentunya tidak lepas dari perkembangan internet itu sendiri. Internet berkembang sejak tahun 1950an dan terus mengalami kemajuan yang pesat. Menurut Hobbes' Internet Timeline, perkembangan internet dimulai pada tahun 1957 dengan peluncuran Sputnik ke angkasa luar oleh USSR sebagai satelit artifisial pertama di dunia, yang kemudian diikuti oleh pembentukan ARPA (Advanced Research Projects Agency) oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk pengembangan di bidang sains dan teknologi yang berguna bagi militer.
"Cikal bakal internet adalah ARPA, yang awalnya ditujukan untuk keperluan militer."
ARPA kemudian mengalami pengembangan dan perubahan menjadi ARPANET, yang dikomisikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk melakukan riset mengenai jaringan sehingga ada pondasi untuk internet sekarang ini.
ARPANET semakin berkembang memasuki tahun 1970an, dengan ditemukannya host serta koneksi yang mulai digunakan di kampus-kampus. Tidak hanya itu saja, ARPANET juga berhasil memiliki koneksi internasionalnya yang pertama. Pada program email di ARPANET pun, dibuat simbol '@' seperti yang kita gunakan sekarang ini oleh Ray Tomlinson.
1980an, ARPANET mengalami sedikit kemunduran karena adanya virus. Pada era ini juga ditemukan BITNET dan dilakukan pengenalan terhadap DNS (Domain Name System) serta adanya TCP/IP. Internet memiliki koneksi yang semakin luas hingga akhirnya dekade 1990an ARPANET menghilang. Ditemukan ponsel internet yang memungkinkan koneksi lebih mudah, serta banyak komunitas yang terhubung secara aktif melalui internet.
Setelah tahun 1990an hingga sekarang, jumlah host internet semakin banyak hingga ribuan. Situs terkenal dan mendominasi di masa kini pun mulai dirilis pada awal tahun 2000an dan semakin interaktif sejak tahun 2010an. Berikut ringkasan infografis mengenai perkembangan internet.
"Media online mulai berkembang setelah ditemukannya HTML (Hypertext Markup Language)"
Sebelum HTML ditemukan, Ted Nelson, seorang ahli sosiologi dari Harvard merupakan penemu konsep hypertext yang menjadi awal untuk penemuan HTML oleh Tim Berners-Lee pada 1990-an. Konsep hypertext bahkan muncul jauh sebelum ARPA yang memulai perjalanan internet.
Pemberitaan seperti yang kita ketahui tahun 1950 hingga 1960an hanya bergantung pada televisi ataupun radio dan media cetak; itu pun bagi publik. Tahun 1970an, mulai muncul teknologi interaktif untuk berita seperti adanya teletext, videotext, dan komputer. Informasi yang ditampilkan masih sedikit dan harga alatnya pun mahal.
Tahun 2000an, situs berita yang semakin menjamur membuat publik mulai beralih ke internet untuk membaca berita. Selain itu, situs berita mulai interaktif dengan pembacanya dengan adanya bagian untuk surat pembaca. Tahun 2003, merupakan kelahiran citizen journalism yang kini populer.
Bagaimana di Indonesia?
Berbeda dengan Amerika Serikat yang jauh berkembang sejak 1960-an, Indonesia memulai perjalanan perkembangan internet dan media online pada tahun 1990-an. Dilansir dari Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika, awalnya internet merupakan proyek hobi oleh sejumlah orang yang tertarik dengan jaringan komputer.
Internet mulai mewabah setelah adanya layanan internet komersial pertama, yaitu Indonet pada 1994. Media online juga ikut berkembang bersama dengan layanan internet komersial ini, seperti Republika (www.republika.co.id), Tempo dengan tempointeraktif, dan Kompas (www.kompas.com) dan beberapa lainnya. Mereka merupakan generasi media online pertama yang hanya memindahkan berita dari cetak ke versi online, kecuali tempointeraktif.
Detik.com merupakan media yang otonom dengan konsep berita yang lebih ringkas dan cepat. Oleh salah satu pendirinya yaitu Budiono, mengembangkan detik.com dengan konsep running news yang menyajikan berita secara serial layaknya breaking news.
Ditemukannya WWW diakhir 1990-an, membuat Indonesia terkena gelombang baru yang membuat berbagai situs lokal bermunculan. Pembangunan situs-situs ini berkembang besar dan pesat dengan adanya kucuran dana yang banyak. Namun, euforia ini berakhir dikarenakan kegairahan media online baru yang ada tidak disertai pertumbuhan bisnis yang baik; sehingga satu per satu berguguran akibat tidak bisa mengongkosi biaya operasional.
Setelah 2003, situs-situs kembali bermunculan. Diawali dengan adanya kapanlagi.com diawal tahun 2003 oleh Steve Christian. Media online berbagai rupa terus berkembang, dan Okezone milik MNC menjadi penanda bangkitnya kegairahan media online di Indonesia.
Selepas 2003 pun, media online mulai interaktif dengan penggunanya. Seperti dengan pengadaan kolom komentar maupun ruang diskusi dalam forum.