Mohon tunggu...
Arum Kusumo Rahayu
Arum Kusumo Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UNJ

Saya adalah seorang mahasiswi aktif Prodi Pendidikan Sosiologi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Berpacaran pada Mahasiswa Politeknik Negeri Nusa Utara dapat Menyebabkan Kekerasan Seksual

17 Desember 2022   14:48 Diperbarui: 17 Desember 2022   15:06 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi dapat disimpulkan bahwa kaitannya teori konflik oleh Lewis A. Coser dengan kasus yang terjadi pada mahasiswa keperawatan di Politeknik Negeri Nusa Utara yaitu adanya salah satu pasangan penyebab konflik. Terlihat jelas bahwa emang rata-rata penyebab konflik terjadi karena adanya perlakuan yang kurang baik kepada pasangannya. Ketika perlakuan tersebut membuat pacarnya tidak merasa nyaman (melakukan kekerasan seksual seperti diraba, dicubit), maka akan terjadi konflik. Konflik tersebut akan berakhir pada hal yang negatif seperti putus dengan pacarnya dikarenakan konflik tersebut sudah masuk kepada tema ini.

 

KESIMPULAN

Gaya berpacaran ada beberapa macam. Gaya pacaran yang pertama adalah gaya kepakan sayap burung merparti. selanjutnya gaya pacaran yang kedua adalah gaya gerak jalan atau jalan santai, selanjutnya gaya pacaran yang ketiga adalah gaya medan magnet, kemudian gaya pacaran yang keempat adalah gaya pacaran kuno atau klasik, lalu gaya berpacaran yang kelima adalah gaya modern, selanjutnya yang keenam ada gaya berpacaran semi modern-klasik, yang terakhir yaitu ada gaya berpacaran kombinasi.

Pada kasus yang terjadi pada mahasiswa keperawatan di Politeknik Negeri Nusa Utara terjadi kekerasan seksual dari berbagai aspek. Aspek tersebut adalah aspek fisik, aspek psikis, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek seksual. Yang paling banyak terjadi kekerasan dalam berpacaran yaitu pada aspek aspek fisik dengan dicubit, aspek psikis, aspek ekonomi seperti diminta untuk traktir, aspek sosial dalam bentuk diperiksa handphonenya, dan aspek seksual dalam bentuk diraba tubuhnya.

Kemudian teori yang berkaitan dengan kasus tersebut adalah teori konflik oleh Lewis A. Coser dengan konflik realitas yaitu adanya salah satu pasangan penyebab konflik. Konflik ini bisa ada karena adanya salah satu pihak sebagai penyebab konflik tersebut. Terlihat jelas bahwa emang rata-rata penyebab konflik terjadi karena adanya perlakuan yang kurang baik kepada pasangannya. Konflik tersebut dapat berakhir pada hal yang negatif seperti putus dengan pacarnya dikarenakan konflik tersebut sudah masuk kepada tema ini dan juga dapat juga berakhir positif seperti memperbaiki sikap dan hubungan.

SUMBER

Ayu Safitri, W. (2013). Dampak Kekerasan Dalam Berpacaran. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa UNEJ 2013, I (1): 1-6.

Edison M.Si,ahmad. 2010.Metodologi Penelitian.Pekanbaru:Universitas Riau Fimaira,atika.Perilaku Remaja Dalam Berpacaran Di Kelurahan Simpang Baru Panam.Skripsi FISIPOL UNRI, Pekanbaru.

Himawan, A, H. (2007). Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Imani, N. (2016). Kissing Lips Sebagai Gaya Berpacaran Mahasiswa Modern Di Yogyakarta. E-Societas, 5(4).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun