Mohon tunggu...
Arum Kusumo Rahayu
Arum Kusumo Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UNJ

Saya adalah seorang mahasiswi aktif Prodi Pendidikan Sosiologi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Berpacaran pada Mahasiswa Politeknik Negeri Nusa Utara dapat Menyebabkan Kekerasan Seksual

17 Desember 2022   14:48 Diperbarui: 17 Desember 2022   15:06 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya gaya pacaran yang kedua adalah gaya gerak jalan atau jalan santai. Pada gaya ini, hubungan yang sedang dijalani itu terjalin secara jarak jauh. Karena terjalinnya secara jarak jauh, maka pertemuan pasangan yang berpacaran tersebut sangat jarang terjadi. Sehingga pasangan yang menggunakan gaya berpacaran ini menghabiskan waktu mereka dengan menggunakan HP atau alat elektronik lainnya. Mereka akan mengabari satu sama lainnya menggunakan SMS, Telpon, atau videocall.

Selanjutnya gaya pacaran yang ketiga adalah gaya medan magnet. Pada gaya ini, pasangan itu terlihat dekat banget bagaikan sebuah magnet. Jadi salah satu pasangan ini sangat terikat sekali. Gaya pacaran ini contohnya seperti memasak untuk pacarnya, mencuci baju, membelikan baju, membayar kebutuhan pacarnya, bahkan bisa juga sampai tinggal bersama pacarnya.

Kemudian gaya pacaran yang keempat adalah gaya pacaran kuno atau klasik. Pada gaya ini, pasangan yang berpacaran masih terikat sama norma dan agama bahkan adat. Karena pada gaya berpacaran ini, pihak perempuannya itu sangat menghormati pihak laki-laki. Oleh karena itu, pihak laki-laki memiliki peranan yang besar dalam hubungan pada gaya berpacaran ini. Selain itu juga, tingkah laku pasangan dalam berpacaran juga spesifik yang artinya terbatas.

Lalu, gaya berpacaran yang kelima adalah gaya modern. Pada gaya ini yang memegang peranan yang sangat penting itu pihhak perempuannya. Jadi gaya berpacaran ini, kebalikannya dengan gaya berpacaran kuno atau klasik. Pada gaya berpacaran modern kali ini yang memutuskan segala keputusan adalah dari pihak perempuannya.

Selanjutnya yang keenam ada gaya berpacaran semi modern-klasik. Pada gaya berpacaran ini, hubungan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan sangat seimbang. Karena segalanya itu sangat dipertimbangkan oleh kedua belah pihak. Gaya ini sangat bagus karena semunya sama antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Yang terakhir yaitu ada gaya berpacaran kombinasi. Pada gaya ini, terdapat beberapa gabungan gaya yang digunakan oleh pasangan yang berpacaran. Dalam menjalin hubungan, biasanya tergantung menggunakan gaya berpacaran yang mana. Setiap pasangan pasti berbeda. Dengan menggunakan gaya berpacaran ini, dapat disimpulkan bahwa gaya berpacaran kombinasi dapat mengambil beberapa gaya berpacaran lainnya.

Kekesaran Seksual

Pada saat ini, perempuan masih dilihat sebagai makhluk yang lemah. Mengapa demikian? Karena perempuan dianggap lemah secara fisik dibandingkan dengan laki-laki. Laki-laki itu dilihat sebagai orang yang kuat dan berani. Dan sampai saat ini, masih banyak sekali kekerasan seksual yang terjadi pada perempuan. Kekerasan yang terjadi pada era modern ini adalah hambatan karena bisa menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dari perempuan.

Kekerasan seksual dapat diartikan sebagai semua bentuk perilaku yang dijalankan atau dikerjakan kepada seorang perempuan dan dapat menyebabkan perasaan yang tidak nyaman dan perasaan takut dan juga bisa terjadi pelecehan seksual seperti siulan atau bisa juga godaan terhadap seorang perempuan. Kekeran seksual adalah masalah yang sudah sering sekali terjadi di masyarkat. Kekerasan seksual contohnya adalah pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan.

Kekerasan seksual itu menunjuk pada penyerangan atau bisa juga tanpa penyerangan. Pada kekerasan seksual penyerangan dapat menimbulkan penderitaan seperti cedera secara fisik. Contohnya kekerasan seksual penyerangan yaitu dipaksa. Kalau kekerasan seksual tanpa penyerangan itu dapat menimbulkan penderitaan seperti menderita trauma emosional. Contohnya kekerasan seksual tanpa penyerangan yaitu dirayu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kekerasan sosial yang terjadi saat ini masih sangat banyak sekali. Kekerasan dari yang sudah berkeluarga atau bahkan yang masih pacaran. Jika sudah berkeluarga berarti masalahnya sudah rumit. Sekarang juga masih banyak korban kekerasan seksual yang masih takut untuk melaporkan atau mengakui kalau dirinya adalah korban kekerasan seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun