Mohon tunggu...
Arum Melati Suci
Arum Melati Suci Mohon Tunggu... -

Metrology and Instrumentation student | writing enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Cinta dalam Sepotong Diam

15 April 2018   13:53 Diperbarui: 15 April 2018   14:29 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ah, kau pasti tahu bagaimana rasanya pertama kali jatuh cinta? Cinta yang diam-diam menyusup dalam hatimu yang hadirnyapun tak pernah kau sangka. Lagipula siapa yang bisa memutuskan kapan cinta harus hadir dan bagaimana perasaan itu tumbuh? Tak ada.

            Kata orang cinta itu harus diungkapkan. Namun, maafkan aku memilih pilihan lain. Sebab bagiku dikatakan atau tidak itu tetaplah cinta. Bahkan dalam diampun bagiku tetap cinta. Meskipun ia tak tahu bagaimana hariku diisi oleh  penantian untuk bertemu dengannya. Meskipun ia juga sama sekali tak tahu ada orang yang diam-diam merindukannya dan berdoa untuk keselamatannya. Dan itu adalah aku.

***

            Pertama kali aku bertemu sosoknya di Taman dekat komplek rumah. dengan sepeda merahnya ia melaju menghampiriku yang tengah sibuk mencari benda yang tak sengaja kujatuhkan.

"Sedang apa?"

"Cari kalung" kataku dengan mata yang sibuk mencari

"Aku bantu ya"

Aku mendongak. Menatap sosok anak lelaki itu. ia sekarang sama sibuknya denganku. Mencari kalung.

"Kamu benar menjatuhkannya di sini?" tanyanya dengan nafas yang memburu.

Aku mengangguk lemah.

"Tapi, kok tidak ada ya" katanya dengan kening yang berkerut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun