Duduk tersungkur diantara fragmentaria cuaca dan
iklim yang bergantian menjaga hari.
Tiba-tiba,
Seorang lelaki bermuka tirus menciptakan bayang-bayang
Di sampingku, membawa jasadku ke sudut ruang pengap ini,
Sambil menuliskan doa di hatinya :
"kuinginkan darahku mengalir di tubuhmu
agar aku menjelma langit sepertimu"
Saat itu, kutahu wajahku adalah wajahmu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!