Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit

17 Juni 2021   22:05 Diperbarui: 17 Juni 2021   22:05 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/7qZAgVa

I

Langit yang diciptakan untuk senantiasa menjaga bumi

Dan menjadi roh bagi pohon-pohon pernah pada suatu hari

Jatuh sakit ketika petir menyalaminya dalm bendung hujan

Untuk pertama kali, "hei apakah gerangan yang diinginkan petir terhadap langit?"

Langit itu tersenyum kembali ketika kemudian matahari mengajaknya

Bertemu untuk pertama kali, sejak itu ia mengerti mengapa petir lebih dulu

Menyalami sukmanya

;agar orang-orang tak paham kalimat hujan dan kemarau berkepanjangan

Ketika kau merasa seorang diri pada sepi yang purba ini,

Maka memandanginya adalah kehidupan.

II

Langit tak pernah murung

Ia pun tak pernah geram, mengeras, atau sekadar menguntit

airmata

Meski segala tugas harus diselesaikan

Sebelum awan menjelma angin yang tersesat ;

Barangkali ia hanya bisa diam :

Menunggu tuannya memutuskan segala rencana.

III

Aku adalah langit yang dipenjarakan manusia dalam sel

tanpa sipir,

Duduk tersungkur diantara fragmentaria cuaca dan

iklim yang bergantian menjaga hari.

Tiba-tiba,

Seorang lelaki bermuka tirus menciptakan bayang-bayang

Di sampingku, membawa jasadku ke sudut ruang pengap ini,

Sambil menuliskan doa di hatinya :

"kuinginkan darahku mengalir di tubuhmu

agar aku menjelma langit sepertimu"

Saat itu, kutahu wajahku adalah wajahmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun