Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat dari Kurcaci

5 Januari 2021   14:22 Diperbarui: 5 Januari 2021   15:03 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Bertalu seroja dari peranakan pagi dan dan malam di negeri kurcaci. Menghasut keringat yang semalaman ranum oleh fragran edelweis. Pun mau memenuhi mimpi di negeri kurcaci, negeri yang damai, negeri yang titik keberadaannya tidak pernah diketahui siapa-siapa dan dihuni oleh sekawanan makhluk mungil yang terkadang cengeng tuk menceritakan sebuah dongeng. Ya, hanya sekedar bercerita.

@@@

            Malam itu, malam yang teramat dingin. Gumpalan awan menjelma bola-bola salju bergelindingan ke bumi. Angin menyayat aorta dan membekukan peredaran darahku yang sebelumnya baik-baik saja. Aku merebahkan tubuhku di atas dipan sederhana peninggalan bapak dan ibuku, empat belas tahun yang lalu. 

Ya, aku tak lagi tinggal bersama mereka, melainkan bersama bibi dan perhatiannya yang tulus semenjak kejadian naas itu menuliskan nama bapak dan ibuku di lauhil mahfudz, mereka mendahuluiku pergi ke alam yang lebih abadi. Sudahlah, aku telah lama mengikhlaskannya. Kali ini, aku akan lebih menghikmatkan diri pada mimpi-mimpi hasil revolusi bintang dan matahari. Kupejamkan mataku, menciptakan alur baru dalam cerita tidurku. Akupun terhanyut bersama mimpi : bermalam-malam.

                                    "mari kita karang puisi

                                    tentang semai langkah di koridor mimpi

                                    menjelang hilangnya putri matahari

                                    dan dilahirkannya anak-anak bulan

                                    dari rahim langit.

                                    Tidurlah, Noura Ifanez!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun