memetak garis-garis takdir yang isyarat angka dan hurufnya membuatku lebih tabah.
dan ikhlas mematri hujan pada paras awan
ketika rona pipimu lebih jingga mewarnai semesta.
ibu,
kendati pun langit retak oleh petir dan bumi tandus oleh terik,
namun tak akan ada suatu apa yang sanggup membuatmu hilang dari ingatanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!