Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ikhtisar Senyummu, Ibu

14 Oktober 2020   22:59 Diperbarui: 14 Oktober 2020   23:08 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: heirloomartco.com

pada senja, ashifat wajahmu memburai resah.

manifesto rindu tersirat pada retina matamu yang semakin memerah.

altokomulus pun pecah. dan matahari mengabu di batinmu

:lewat kelebat bayang dalam diam,

insecta langit beterbangan membawa kaleidoskop do'aku

dari hari ke hari,

kutengadahkan jemari sembari kuhimpun senyummu yang tulus itu.

kupejamkan mataku sembari kukekalkan namamu pada ruas-ruas batu

semisal aku kecil dulu.

III/

aku masih bersama senyummu yang semakin ranum menegaskan segala rindu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun