Post Hoc Ergo Propter Hoc: Menganggap bahwa jika suatu kejadian mengikuti kejadian lain, maka kejadian pertama adalah penyebab kejadian kedua.
- Contoh: "Setelah saya memakai kalung keberuntungan ini, nilai ujian saya meningkat. Jadi, kalung ini pasti membawa keberuntungan."
Appeal to Emotion (Argumentum ad Passiones): Menggunakan emosi, seperti ketakutan atau simpati, alih-alih argumen logis untuk mendukung klaim.
- Contoh: "Jika kamu tidak mendukung undang-undang ini, maka anak-anak kita akan berada dalam bahaya."
Bandwagon (Argumentum ad Populum): Menganggap bahwa karena banyak orang mempercayai sesuatu, maka itu pasti benar.
- Contoh: "Semua orang membeli produk ini, jadi produk ini pasti bagus."
False Cause (Causal Fallacy): Menganggap bahwa karena dua hal terjadi bersamaan atau secara berurutan, maka salah satu adalah penyebab yang lain.
- Contoh: "Setiap kali ayam berkokok, matahari terbit. Jadi, ayam yang membuat matahari terbit."
Appeal to Ignorance (Argumentum ad Ignorantiam): Mengatakan bahwa sesuatu benar karena tidak ada bukti yang membuktikan sebaliknya.
- Contoh: "Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa alien tidak ada, jadi mereka pasti ada."
Equivocation: Menggunakan kata dengan makna ganda atau ambigu dalam argumen untuk menyamarkan kebenaran.
- Contoh: "Pohon memiliki kulit. Anjing juga memiliki kulit. Jadi, pohon adalah anjing."
Memahami dan mengenali logical fallacies penting untuk membangun argumen yang kuat dan menghindari kesalahan dalam penalaran.
Menghindari kesalahan logika merupakan langkah penting dalam mengembangkan pemikiran kritis dan penalaran yang kuat. Dengan memahami jenis-jenis kesalahan logika dan melatih diri untuk mengidentifikasinya, kita dapat menjadi pembicara dan pendengar yang lebih cerdas, mampu berpartisipasi dalam diskusi yang produktif, dan membangun argumen yang solid berdasarkan premis yang benar dan kuat.Â
Tips menghindari Logical fallacy :
1. Fokus pada inti argumen
2. Jangan terburu-buru mengambil keputusanÂ
3. Jangan mudah terpedaya oleh popularitasÂ
4. Mempertimbangan semua sudut pandangÂ
5. Gunakan Logika dan Bukti yang kuat
Dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan menghindari sesat pikir, kita dapat membuat  keputusan yang lebih baik dan menarik kesimpulan yang valid dalam kehidupan sehari-hari.
Â