Mohon tunggu...
Artie Ahmad
Artie Ahmad Mohon Tunggu... Karyawati Swasta -

Saya lahir dan besar di Salatiga.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Salatiga Opo Solotigo

18 September 2015   18:26 Diperbarui: 18 September 2015   21:45 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi: bisniskeuangan.kompas.com

Salatiga, pasti banyak yang mengenal kota ini ya. Tapi, pada kenyataannya, saya sering ditanya beberapa teman yang mengenal lewat dunia maya, tentang Salatiga itu letaknya dimana. Agak menyentil di hati juga sih. 

Saya sendiri lahir dan besar di Salatiga. Saat ini pun tinggal di Salatiga. 

Lalu dimana letak Salatiga? Jelasin sedikit nih, Salatiga terletak di sebelah selatan kota Semarang, utara kota Surakarta (tengah-tengah gitu deh ya...) 

Dan tentunya kota Salatiga di Jawa Tengah yaaa... 

Sedikit soal kota Salatiga.

1. Kulinernya...

Salatiga gudangnya kuliner? Benar banget tuh.

Berkunjung ke Salatiga tandanya siap-siap berwisata kuliner. Kuliner di Salatiga mantap. Dari makanan sampai minumannya. Semua mantap.

Sambal tumpang.

Ah, bagi warga kota Salatiga, sayur ini adalah favorit. Rasanya yang gurih, pedas, ditambah aroma dari tempe busuk (tentu tempe busuk yang baik ya... Yang khusus untuk dimasak), kuah yang berwarna merah dari cabe dengan tahu dan koyor. Dimakan dengan bahan pelengkap, bakmi goreng atau sayuran rebus (primadonanya sih pepaya serut rebus). Dimakan dengan bubur di pagi hari yang dingin. Hmmm... siapa yang enggak kangen dengan makanan satu ini coba.

Wedang ronde.

Minuman khas Salatiga. Meski di kota lain banyak yang jual, asal ronde ya kota ini. Di sepanjang jalan utama di jalan Jendral Sudirman, berderet-deret penjual ronde. Tapi yang legendaris ronde sekoteng Jago. Kalau ingin mencoba, jangan terlalu malam ya, ntar kehabisan soalnya.

Enting-enting Gepuk sampai Ampyang

Makanan dari kacang dan gula. Kedua bahannya sama, hanya beda bentuk dan rasa. Makanan khas dari Salatiga, banyak ditemui di toko oleh-oleh besar sampai penjual oleh-oleh di dalam pasar.

Kripik Paru.

Oleh-oleh dari Salatiga. Agak mahal memang, tapi rasanya nagih. Gurih. Seperti makanan khas lainnya, kripik paru juga dijual di pusat jajanan oleh-oleh Salatiga.

Kerupuk Karak.

Ini dia... Teman setia saat makan soto atau sambal tumpang. Dimakan gitu aja juga enak. Rasanya gurih, renyah. Terbuat dari nasi gendar yang dirajang tipis-tipis lalu dijemur sampai kering. Setelah kering, barulah digoreng.

2. Hawanya Adem

Letak Salatiga di sebelah lereng timur gunung Merbabu. Karena letak strategisnya, Salatiga memiliki hawa yang dingin, terutama saat pagi hari dan malam. Meski tak memungkiri, terkadang di siang hari, Salatiga cukup panas sih. Tapi tetap sejuk kok, jadi tenang aja... 😁

3. Mata Air Senjoyo (Masuk wilayah Kabupaten Semarang)

Meski masuk di wilayah kabupaten Semarang, mata air Senjoyo. Inilah mata air yang tak pernah surut. Mata air yang menghidupi kota Salatiga. Airnya jernih, dengan sendang-sendang yang dikelilingi pohon-pohon besar di sekitarnya. 

Konon, ada legenda tentang mata air ini. Diriwayatkan, dahulu kala Joko Tingkir (iya... Joko Tingkir yang sering diangkat menjadi tokoh di film kolosal itu lho...) menyumpalkan potongan rambutnya di salah satu mata air. Apabila rambut itu dicabut akan menyebabkan banjir. Tak ada yang pernah tahu apakah cerita ini benar, karena cerita ini hanya cerita turun temurun yang diceritakan dari generasi ke generasi.

4. Bus ESTO

Ada bus yang lekat dengan kota Salatiga. Bus yang sudah beroperasi sejak zaman kolonial. Tentunya yang dimaksud adalah bus ESTO. Beroperasi pertama kali di tahun 1923, juragannya Kwa Tjwan Ing. ESTO sendiri adalah singkatan dari 'Eerste Salatigasche Transport Onderneming).

 

Yap, Salatiga memang kotamadya yang kecil dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang. Tapi tetap, ada hal-hal yang menyenangkan dan ngangengi dari kota yang menjadi primadona di era kolonial Belanda ini. 

Bangunan-bangunan Belanda masih banyak dan bisa dinikmati.

 

Kalau sempat, berkunjunglah ke kota saya ini 😊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun