Meski masuk di wilayah kabupaten Semarang, mata air Senjoyo. Inilah mata air yang tak pernah surut. Mata air yang menghidupi kota Salatiga. Airnya jernih, dengan sendang-sendang yang dikelilingi pohon-pohon besar di sekitarnya.Â
Konon, ada legenda tentang mata air ini. Diriwayatkan, dahulu kala Joko Tingkir (iya... Joko Tingkir yang sering diangkat menjadi tokoh di film kolosal itu lho...) menyumpalkan potongan rambutnya di salah satu mata air. Apabila rambut itu dicabut akan menyebabkan banjir. Tak ada yang pernah tahu apakah cerita ini benar, karena cerita ini hanya cerita turun temurun yang diceritakan dari generasi ke generasi.
4. Bus ESTO
Ada bus yang lekat dengan kota Salatiga. Bus yang sudah beroperasi sejak zaman kolonial. Tentunya yang dimaksud adalah bus ESTO. Beroperasi pertama kali di tahun 1923, juragannya Kwa Tjwan Ing. ESTO sendiri adalah singkatan dari 'Eerste Salatigasche Transport Onderneming).
Â
Yap, Salatiga memang kotamadya yang kecil dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Semarang. Tapi tetap, ada hal-hal yang menyenangkan dan ngangengi dari kota yang menjadi primadona di era kolonial Belanda ini.Â
Bangunan-bangunan Belanda masih banyak dan bisa dinikmati.
Â
Kalau sempat, berkunjunglah ke kota saya ini 😊
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H