Ingatlah bahwa tujuan akhir dari menjadi seorang pemimpin adalah menjadi bahagia. Pemimpin yang bahagia dengan pekerjaannya, akan berdampak positif pula bagi para pengikutnya. Pemimpin sejati berorientasi pada kepentingan tim dan organisasi secara keseluruhan, menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan saling mendukung.Â
Pendidikan sangat penting bagi seorang calon pemimpin. Pemikiran yang terintegrasi dan terdidik sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan yang baik, karena mempertimbangkan bukan hanya untuk jangka pendek, tetapi juga untuk jangka panjang.
pengambilan keputusan ini juga harus dibarengi dengan sikap tegas dan bijaksana.
Terapkan ini dalam dirimu "Dia yang tidak bisa jadi pengikut yang baik, tidak bisa menjadi pemimpin yang baik." Menjadi seorang pemimpin, harus terlebih dahulu mau dipimpin. Karena hal ini menunjukkan bahwa seorang yang mau dipimpin adala seorang yang disiplin, tertib, mau mengikuti aturan dan pastinya bijaksana dan dapat dicontoh.Â
Seperti kata-kata motivasi dari guru yang pernah mengajar saya, mengatakan:
"Kalau mau jadi pemimpin, biasakan dirimu terpimpin"
C. Siallagan
Referensi ( Daftar Pustaka)
1) Wikipedia. Aristoteles
(https://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles)
2) Suhandoko, (2023). Pemimpin dan Kepemimpinan Menurut Aristoteles
(https://wisata.viva.co.id/berita/4314-inilah-pandangan-aristoteles-terkait-pemimpin-dan-kepemimpinan)
3) Aristoteles, (1996). Nicomachean Ethics. Terjemahan oleh W.D. Ross. Oxford
4) Prenadamedia, (2023). Aristoteles Pendiri Filsafat Ilmu
(https://prenadamedia.com/aristoteles-pendiri-filsafat-ilmu/)
5) SLPR News, (2023). Teori, Tujuan dan Fungsi Menjadi Pemimpin
(https://www.lspr.ac.id/tujuan-fungsi-kepemimpinan/)
6) Gramedia, (2024). Teori Keadilan menurut para Filsuf
(https://www.gramedia.com/literasi/teori-keadilan/)