2. Memahami bahwa "menyelematkan" kondisi penderita bukan sepenuhnya merupakan tanggung jawab caregiver. Sering kali caregiver akan terlalu terlibat dan bersedia mengorbankan kehidupan sosialnya agar selalu ada saat penderita membutuhkannya.Â
Penderita akan tetap memerlukan bantuan profesional (tim kesehatan mental) untuk mendukungnya dalam hal perawatan secara lebih tepat meskipun peran caregiver sudah tersedia.
3. Terlalu banyak dukungan atau bantuan yang diberikan akan menumbuhkan dependensi (ketergantungan) dan melemahkan peran penderita.Â
Penting untuk tetap memberikan tanggung jawab bagi para penderita untuk mencari dukungan sosial bagi diri mereka sendiri.Â
Mengambil alih tanggung jawab dari permasalahan yang mereka buat sendiri justru akan membuat mereka semakin bergantung. Caregiver perlu mendorong penderita untuk bertanggung jawab secara pribadi.
4. Batasan yang konsisten sangat penting untuk dibangun. Caregiver sering kali tidak menerapkan batasan dalam perawatan, tetapi mengalami peningkatan kebencian dan rasa lelah yang luar biasa sehingga pada akhirnya menjauhi penderita gangguan kepribadian ambang.Â
Beri ruang bagi diri sendiri, ciptakan batasan aktivitas mana yang dapat dibantu dan mana yang mereka dapat dibiarkan untuk bekerja sendiri.
5. Penting untuk memprioritaskan diri sendiri selain menjadi caregiver. Lakukan perawatan diri, temukan dukungan emosional untuk diri sendiri, dan keterlibatan secara sosial yang sehat (pekerjaan, teman, dan komunitas sosial).Â
Krisis pada penderita gangguan kepribadian ambang biasanya mengambil alih kebutuhan caregiver. Namun perlu diingat bahwa kelelahan pada akhirnya akan merugikan bagi banyak pihak, baik perawat maupun penderita.
Salah satu karakteristik dari gangguan kepribadian ambang yang cukup menghkawatirkan adalah sering kali mereka melakukan self-harm atau mengancam untuk bunuh diri di mana hal ini merupakan kondisi yang sama sulitnya bagi caregiver.Â